Thursday, November 30, 2023

Xenos

Xenos

Karya: Noval Helmi Aji

Masih adakah aku dalam Sebagian kecil hidupmu....
Tepatnya di cafe resto daerah jakarta timur, tempat biasa kaum muda kongkou atau sekedar menghabiskan waktu untuk membuat tugas. Seorang wanita terlihat gelisah selalu memandang layar HPnya untuk memastikan ada dering telpon masuk. Dengan menggunakan pakaian stylish kekinian dan wajah cantik tanpa make up berlebihan wanita itu masih sabar menunggu. Tak berselang lama akhirnya dering telpon yang dia tunggu pun berbunyi di hpnya, tanpa buang waktu lagi dia mengangkat telpon itu ”lu kemana aja sih kok belum datang, gue udah nunggu di cafe nih sendirian” katanya dengan nada kesal. “Sory banget Tia gue gak bisa datang kayaknya, event nya belum selesai gue gak bisa ninggalin gitu aja” jawab cowok yang ada di telpon itu. “lu bilang bisa datang hari ini, kenapa harus ngurus event terus sih. Kita udah lama gak jalan berdua, lu gak mau keluar bareng gue lagi apa? “katanya semakin kesal. “lain kali, pasti lain kali bisa Tia. Gue mohon sama lu pengertiannya,kita ada kesibukan masing-masing jadi gak bisa selalu ketemuan.” jawab cowok ditelpon itu lagi. “gak peduli" jawabnya singkat.
“setelah event nya selesai gue janji mampir ke rumah lu bawa pisang goreng crispy kesukaan lu oke. Udah dulu ya lagi rame stand nya nih” kata cowok itu sambil mematikan telponnya.
..........
Hestia Aletta nama cewe yang barusan dicampakkan pacarnya di telpon itu. Seorang mahasiswi jurusan teknik sipil di kampus ternama di Indonesia yang sekarang hanya menunggu di wisuda. Mukanya terlihat kesal sambil menggenggam erat HP di tangan seolah menahan untuk tidak membanting HPnya. Gue harus sabar, dia memang cowo yang terlalu fokus ke hobinya gumam Hestia. “Gue harus datang ke event nya aja langsung. Tapi kalo datang tiba-tiba sendirian gak mungkin banget, gue ajak Devi dan Mei aja buat nemenin gue." seru Hestia sendiri memecah kebuntuan pikiran nya. Dia pun menelpon dua sahabatnya untuk minta tolong ditemani ke acara event pacarnya. Hestia Aletta, Devina Arcadia dan Kezia Meirayuki mereka bertiga adalah sahabat dari SMA yang selalu bersama. Selalu saling peduli satu sama lain sesulit apapun kondisi nya.
..............................
Di dalam mobil Devi saat menuju ke event “astaga Tia kalo bukan sahabat gak bakal mau gue nganterin lu di hari libur gue yang berharga ini“ kata Devina sambil mengemudikan mobilnya. "bener banget tuh, padahal kita lagi asik berdua nonton drakor dikamar gue” sambung Meirayuki. “sory banget ya Devi, Mei. Kalo gak gini gue gak bisa ketemu sama cowok gue” jawab Hestia pelan. “Kayaknya lu salah pilih cowok deh Tia, kerjaan cowo lu ikut event terus gak peduli sama pacar nya” kata Devina dengan nada meledek. “Gue hajar ya lu Dev ngomong gitu, dia perhatian kok ke gue” jawab Hestia marah. “kadang kadang doang kalo lagi gak sibuk” sambung Meirayuki sambil tertawa. “udah udah sepuas lu berdua aja lah ngatainnya”kata Hestia kesal.

Di dalam mobil Devina dan Meirayuki tertawa lepas melihat sahabatnya kesal karena mereka. Kemudian suasana menjadi hening kembali saat mereka berdua sudah puas tertawa. “Tia lu masih mau bertahan sama cowok lu?" kata Meirayuki membuka pembicaraan lagi. “maksud lu apa Mei?" tanya Hestia dengan nada kesal. Devina langsung menutup mulut Meirayuki yang duduk disebalahnya dan mengisyaratkan untuk tidak melanjutkan omongannya.“maaf Tia gue gak sengaja nanya gitu, gue cuma takut sahabat gue terluka" seru Meirayuki memohon. “kita peduli sama lu Tia, kita gak mau lu kenapa napa jadi Mei nanya kayak gitu” sambung Devina.

Hestia menarik nafas panjang mencoba menenangkan dirinya. “kita sudah bahas ini berkali-kali kan Devi, Mei gue bisa jalanin ini. Gue tau lu berdua khawatir sama gue, tapi kalian harus percaya sama gue oke” kata Hestia menutup percakapan itu.

Setelah itu suasana kembali seperti biasa tertawa tawa hingga tak terasa sudah sampai. Tempatnya di Blok M, tempat biasanya ‘event jejepangan’ diadakan. Walaupun mereka bertiga datang sore hari tetapi masih ramai disana. Banyak stand stand yang menjual merchandise anime (kartun dari Jepang) dan karakter berbagai game. Semua itu masih dipadati banyak orang. “Tia cowok lu dimana, Lu tau kan standnya?" tanya Devina. “Tenang” kata Hestia sambil mengambil HPnya lalu melihat ‘Getcontak' (aplikasi untuk mengetahui lokasi seseorang lewat HPnya). “astaga posesif juga lu Tia, ada gila gilanya juga sahabat ku ini” kata Meirayuki kaget. “Bukan posesif cuma berhati-hati kok” jawab Hestia. “Terserah tuan putri” sambung Devina.

Setelah jalan menerobos banyak manusia akhirnya mereka sampai di titik yang ditunjukkan. Di sana terlihat ada beberapa orang yang sedang berjualan dan ada yang sedang duduk istirahat di belakang. “wah gila liat tuh cowok lu lagi berduaan sama cosplayer. Cantik banget lagi, kalah lu mah Tia” kata Meirayuki mencoba memanasi Hestia. “lu kalo mau bercanda liat situasi dulu dong” kata Devina sambil menutup kasar mulut meirayuki. “gak papa Devi gue udah biasa denger mulut itu cewek yang lebih pedes dari cabe” seru Hestia meledek. “sory kelepasan" sambung meirayuki sambil senyum tanpa salah. “Lu berdua tunggu sini gue aja yang samperin cowok gue” lanjut Hestia. “jangan perang ya” kata Meirayuki enteng. “lu diem apa gue plester mulut cabe lu” kata Devina mencoba menahan Meirayuki.

Hestia pun melangkah menuju ke belakang stand yang kebetulan ada meja dan kursi untuk istirahat. Di sana dia melihat cowoknya sedang ngobrol asik dengan cewek lain yang dibilang cosplayer (orang yang memakai kostum seperti tokoh dalam anime/game) oleh meirayuki tadi. Perlahan dia mendekat dan mulai memanggilnya. “Hai... Kai” sapa Hestia lembut sambil menahan rasa cemburu. Sontak pandangan cowok itu langsung menuju suara yang memanggilnya. Diikuti juga cewek yang duduk bersebrangan dengan dia.

Reynald Kai seorang pengusaha dan pebisnis muda yang sukses karirnya. Dia adalah kakak kelas Hestia saat masih kuliah satu tahun lalu. Dia sudah membawahi beberapa kedai makanan dan cafe. Dia juga mempunyai bisnis pakaian dan marchandise anime/game. Tidak puas hanya duduk diam menunggu hasil, dia pun selalu ikut'event jejepangan’ untuk menjual produknya. Semua itu dilakukannya karena hobi bukan karena kerjaannya. “lu nyusul kesini Tia, maaf ya gue batalin acara makan kita gitu aja” kata Kai sambil berdiri dan menghampiri Hestia. “gak papa kok, stand lu tadi gue lihat emang lagi rame gak mungkin lu tinggalin gitu” jawab Hestia pelan sambil menunduk. Kai mengelus lembut rambut Hestia “jangan cemberut gitu dong nanti jatuh pipinya" kata Kai sambil mencubit lembut pipi Hestia. “gara-gara lu pokoknya" kata Hestia kesal sambil melepaskan tangan Kai dari pipinya. “pasti lu belum makan, kita cari onigiri aja tadi gue liat ada yang jual. Isiannya bukan ikan atau telur salmon tapi perpaduan sama jajanan indo gitu, enak pokoknya" kata Kai.

Hestia tak menjawab, hanya mengangguk mengiyakan saja. “tunggu sebentar ya Tia” kata Kai sambil mendekat ke meja semula tadi dia duduk. “Abi kesini tolong urus ini dulu” Kai memanggil temannya yang tak jauh dari hadapannya. “Vanila-chan maaf obrolan tentang kontrak tadi dilanjutkan sama asisten saya dulu ya” kata Kai kepada cosplayer yang tadi sedang dia ajak ngobrol. “Oke siap mas bos” kata Vanila-chan sambil tersenyum. Kai pun kembali berjalan ke Hestia sambil menenteng makanan yang tadi diatas mejanya. “Ini Teriyaki makan dulu buat ganjel, enak kok gak kalah sama makanan Korea yang sering kamu beli” kata Kai sambil memberikannya ke Hestia.

Hestia hanya tersipu malu karena perlakuan Kai yang begitu baik padanya. Dia pun sekarang hanya mengikuti kata Kai dan rasa kesal, marah atau lainnya hilang begitu saja. Merekapun berjalan menuju stand yang dimaksud Kai tadi lalu berpapasan dengan Devina dan Meirayuki. "Kalian ikut kita aja cari makan, gue yang teraktir” kata Kai. “boleh, dengan senang hati gue ikut“ jawab meirayuki tegas. Devina langsung menarik tangan meirayuki “ngertiin situasi dong Mei, biarin Tia berduaan aja” bisik Devina pelan pada meirayuki. “Tapi kita nanti gak dapat traktiran Devi... “ Meirayuki balas berbisik. “gue tinggal pulang ya lu, udah ikutin gue aja nanti gue yang traktir" kata Devina sedikit membentak. “udah biarin aja mereka ayok kita lanjut jalan aja Kai" kata Hestia sambil menarik tangan Kai. Kai hanya mengikuti Hestia lalu tersenyum pada Devina dan Meirayuki kemudian hilang di lautan manusia yang masih ramai.

Setelah beberapa menit menerobos lautan manusia Hestia dan Kai pun tiba di stand yang dimaksud. Hestia memukul mukul lengan Kai karena kesal ”ini bukan onigiri, ini lontong. Kalo ini banyak di pasar deket rumah gue” seru Hestia dengan cemberut. “Sama kan nasi dikepal lalu ada isiannya kemudian dibungkus dengan sesuatu yang warna hijau” kata Kai menjelaskan. "ini kearifan lokal Indonesia Tia” tambah Kai. “Terserah lu aja” jawab Hestia dengan nada yang sudah malas berdebat. Kai pun memeluk erat Hestia dan mengelus rambutnya “jangan kesel terus senyum dong gue cuma bercanda dikit. Di stand ini jual onigiri juga kok, tuh liat ada di sebelah sana” kata Kai sambil melepaskan pelukannya dan memberitahu Hestia. Hestia malah tersenyum malu karena kelakuannya dan memeluk Kai lagi untuk menyembunyikan wajahnya.

Begitulah sifat Kai yang selalu membuat hati Hestia luluh walaupun sering dibuat jengkel dan kesal. Tidak sering memberikan perhatian tetapi sekalinya memeberikan perhatian bisa membuat Hestia tak berdaya. Kesibukan Kai yang banyak mengurus hobinya menjadi penghalang kebersamaan untuk mereka berdua. Hestia selalu mengalah supaya hubungan mereka tetap terjaga. Karena Hestia tau susahnya mendapatkan Kai. Dia perlu waktu satu tahun untuk membuat Kai melihat dirinya. Wajar karena Kai dulunya adalah kakak kelas yang terkenal dan banyak prestasi di kampusnya sehingga banyak cewek-cewek yang menginginkannya. Perjuangan yang berat dilakukan Hestia hingga Reynald Kai menyukainya dan berpacaran hampir dua tahun ini.

No comments:

Post a Comment