SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Friendship is not a lesson you can learn in the school. But you have not learned anything if you haven't learned the meaning of friendship. (Shufi Salsabila)

SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Pendidikan merupakan hiasan kemakmuran serta tempat perlindungan dalam kesulitan. (Aristoteles)

SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup, pendidikan merupakan kehidupan itu sendiri. (JOHN DEWEY)

SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Pendidikan mempunyai akar yang pahit tapi buahnya manis. (Aristoteles)

SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Di depan memberi teladan,Di tengah memberi bimbingan, Di belakang memberi dorongan. (Ki. Hajar Dewantara)

Saturday, October 30, 2021

Tulus

 Tulus

Karya : Rosnafisah Setyani

Bukan maksud hati menceritakan seorang penyanyi
Tapi diksi yang ku tulis dalam sunyi
Menceritakan tentang masalah hati
Yang kucoba tumpahkan dalam kertas suci

Pekatnya tulus dalam hati
Membuat candu para penikmatnya
Tak bisa menunggu atau menanti
Disayangi semua orang para pelakunya

Baik dalam mencintai
Maupun dalam mengikhlaskan
Sungguh tulus itu begitu didambakan
Oleh para insan yang terasa abai

Semua akhir dari tulus
Pasti akan mangkus
Mengurangi ragu dalam diri
Dan enggan untuk mengakhiri


»»  Baca Selengkapnya...

Terima Kasih

 Terima Kasih

Karya : Rosnafisah Setyani

Terima Kasih
Karya : Rosnafisah Setyani

Terima Kasih untuk diriku sendiri
Sudah berusaha sebaik mungkin 
Sampar sudah berada di titik ini 
Walau terkadang terhempas angin

Aku selalu bilang terima kasih pada orang lain 
Sampai aku lupa pada diri ini
Yang berhak menerima keistimewaan 
Karena sudah berjuang sejauh ini

Anca selalu datang tanpa henti 
Hingga terbenak rasa abacai
Namun kuat selalu datang tanpa henti 
Dari tubuh yang selalu aku abarkan selama ini

Terima Kasih 
Sudah berusaha tanpa pamrih 
Melawan kejamnya dunia setiap hari 
Yang tak pernah kupikirkan selama ini.




»»  Baca Selengkapnya...

Setelah Hujan Ini, Bunga kan Mekar

 Setelah Hujan Ini, Bunga kan Mekar

Puisi Karya: Andika Ramadhan

Biasanya ketika hujan, rasa betah dirumah makin bertambah
Namun hujan kali ini berbeda
Seakan-akan mendorong untuk keluar
Basah, tertawa, bermain, dan bahagia
Sebab setahun lebih ku tak kemana
Rumput menghijau dan meninggi
Tapi, tak ada yang ku cari
Dia yang kuning, merah, dan merah muda
Merona ketika menguncup
Semerbak ketika merekah
Ku teroka alam pikiranku
Kemana si cantik kecil nan semerbak ini?
Rupanya derai hujan membuatnya layu
Aah tak apa aku tunggu sampai hujan ini reda
Demi wangi semerbak yang memanjakan mata



»»  Baca Selengkapnya...

Rinduku, Bukankah Hanya Milikmu?

 Rinduku, Bukankah Hanya Milikmu?

Karya: Andika Ramadhan

Bolehkah bila ku ucap rindu?
Setelah sekian lama rindu ini diperaduannya
Bila waktu yang banyak tak dapat kau beri,
Bolehkah aku memintanya sedikit namun setiap hari?
Bila tak sedikitpun waktu bisa kau bagi
Bisakah kau tinggal laptop mahalmu itu walau sehari?
Ku tahu menghabiskan waktu bersamaku tak berbuah apa-apa
Namun canda kecil dalam kehidupan kita, kadang kan membekas selamanya
Waktumu, tenagamu, kemampuanmu akan berkurang
Namun kebahagian tiada pernah tergantikan
Kesibukan memang melelapkan
Namun jangan pula menanggalkan tidur, kesehatan, kawan, hobi, dan juga kebahagiaan
Tiada waktu yang tersisa jika tidak disisakan
Tiada waktu yang tersedia jika tidak disediakan
Semuanya hanya tentang siap atau tidak kau beralih ritme
Apakah kau pilih ritme sedu-sedan kemudian habis, atau
Ritme yang penuh warna dan tari-tarian
Ketika habis, kau bisa memutarnya kembali berkali-kali
Dariku yang menunggu waktu luangmu
Karena kau tahu, rinduku hanya milikmu



»»  Baca Selengkapnya...

Kisah Yang Paling Aku Takutkan

 Kisah Yang Paling Aku Takutkan

Karya: Andika Ramadhan


Semua manusia pasti punya ketakutan
Begitupun aku, punya jua ketakutan
Yang aku paling takutkan adalah kehilanganmu
Temanku, kisahku, memoriku, dan perjalananku
Banyak kisah, pengalaman, dan jalan baru, yang ku kenal kala bersamamu
Kau ajarkan aku adat, budaya, dan kebiasaan tempat yang kita kunjungi
Berjuta inspirasi ku dapat darimu, saling berbagi, peduli, ikhlas, dan perjuangan hidup
Bahkan ku dapat tips dan trik “sok kenal dan sok dekat” dengan orang lain
Suatu pengalaman tak ternilai bagiku
Kan ku kenang selama-lamanya


»»  Baca Selengkapnya...

Kepuasan Hati

 Kepuasan Hati

Opini Karya: Andika Ramadhan


Ada banyak hal yang dapat membuka cakrawala pikiran dan pandangan kita salah satunya yaitu dengan membaca buku, apalagi kita memaknai dan menginternalisasikannya dalam kehidupan kita, akan terucap kata-kata “oh iya ya” atau “oh pantas saja selama ini….” Dan kata-kata lain yang menandakan ada hal baru yang kita ketahui dari buku tersebut serta menjawab pertanyaan atau problema yang selama ini diri kita pertanyakan.
Saya membaca sebuah buku yang menurut saya luar biasa bagus secara penataannya pun cukup bagus, cukup ringkas untuk dibaca, judul buku tersebut adalah 26 Keys of Happiness karya J. John, namun pada saat ini saya bukan ingin mereview tentang buku tersebut, bukan pula ingin membuat resensinya, melainkan ingin menceritakan satu poin dari dalam buku tersebut yaitu tentang Kepuasan Hati (Contentment).
Pada pembahasan tentang Kepuasan Hati (Contentment) bagian tersebut menjelaskan bahwa dalam setiap aspek kehidupan akan ada ketidakpuasan, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau begitu penulis menggambarkannya, dan begitulah pikiran kita juga selama ini, bukan? Selama ini kita kerap berpikir apa yang orang lakukan selalu lebih baik daripada apa yang kita lakukan sehingga kita selalu merasa tidak puas dengan pencapaian diri kita sendiri.
J. John mengatakan bahwa “kepuasan hati yang sesungguhnya dapat ditemukan bukan karena Anda memiliki segala yang diinginkan, tetapi karena Anda tidak menginginkan segala hal” (John, 2010). Menurut saya sangat sulit ketika kita tidak menginginkan segala hal yang ideal dalam hidup kita, semua orang pasti akan memiliki rasa ingin segala hal.
Menurut saya masalah kepuasan hati bukanlah didasari atas “kita tidak menginginkan segala hal” tentunya sebagai manusia kita memiliki hasrat untuk menginginkan segala hal, namun yang perlu ditekankan seharusnya bagaimana jika segala yang kita inginkan itu tidak tercapai atau terwujud? Jawabannya adalah penerimaan dengan ikhlas apapun hasilnya. Ringkasnya kepuasan adalah hasil dari penerimaan dengan ikhlas apapun hasil dari yang kita inginkan.
Kepuasan hati juga perlu dibarengi dengan usaha yang pantang menyerah, agar kepuasan hati tersebut tidak menjadi boomerang bagi kita, dan menjadi alasan kita malas dalam usaha mengejar apa yang kita inginkan. Singkatnya kepuasan hati yang sesungguhnya adalah ketika kita sudah bekerja keras untuk mewujudkan sesuatu dengan karsa dan tenaga kita sendiri.

Referensi
John, J. (2010). 26 Keys of Happiness 26 Rahasia Menemukan Kebahagiaan Dan Menikmati Hidup. Penerbit Raih Asa Sukses.






»»  Baca Selengkapnya...

Hei Kau, Orang Baik

 Hei Kau, Orang Baik

Karya: Andika Ramadhan

Sajak ini aku persembahkan untuk sahabatku
--
Ingatkah bagaimana dulu kita berkenalan, jauh sebelum dunia ini mengenal baik diri kita
Pembicaraan kita kadang kosong tapi kadang pula berisi dan penuh makna
Sebab, jauh didalam hati kita saling menyayangi dan saling mengerti adalah hal terpenting
Aku tahu seada-adanya dirimu
Tanpa senyum dibuat-buat
Tanpa tenang dalam kepanikan
Tanpa diam yang tidak bermakna
Aku tahu raut muka bahagiamu
Aku tahu muka kesalmu
Aku tahu gerak malu tubuhmu
Satu hal lagi yang aku tahu,
Kamu adalah orang yang baik dan tulus



»»  Baca Selengkapnya...

Tak Sejalan

 Tak Sejalan 

Karya : Rosnafisah Setyani


Kita pernah bersama
Saat itu kitalah peran utama
Di tempat yang sama
Dengan mimpi yang kita punya

Kita semakin dewasa
Mendapat ragam paradigma
Yang telah pisahkan kita
Jalan dan tujuan yang berbeda

Tuhan hanya temukan dan tak satukan
Karena kita long distance religion
Ditemukan namun salah
Berakhir dengan tak indah

Antara azan yang berkumandang
Serta lonceng yang berdentang
Aku percaya
Sujudku dan genggaman tanganmu
Akan bertemu di amin yang sama
Walau rasanya semu


»»  Baca Selengkapnya...

Tak Bisa Bersama

 Tak Bisa Bersama

Karya: Rosnafisah Setyani

Kau datang sebagai pesan pembalasan
Aku datang sebagai dosa yang kau perbuat
Kita bersama sebagai kesalahan
Seperti luka bersayat-sayat

Kita semua begitu egois
Kita semua begitu pesimis
Kita semua begitu ingin dimengerti
Kita semua begitu ingin dikasihi

Semesta sudah memberikan kesempatan
Kesempatan yang memberi kemungkinan
Kemungkinan untuk saling percaya
Percaya untuk bersama selamanya

Namun, luka dihati begitu nyata
Sehingga tak sanggup memandang mata
Kesempatan t’lah kita sia-siakan
Kenangan t’lah kita lupakan

Ku tahu kau tak mungkin kembali
Semua luka begitu coba kita tutupi
Akankah kita menyalahkan keadaan
Jika nyatanya tak sejalan

Sudah jelas
Kita sudah tak pantas
Kita tak bisa bersama
Untuk selamanya




»»  Baca Selengkapnya...

Berlari Mengejar Zaman

 Berlari Mengejar Zaman

Oleh: Andika Ramadhan

Pandemi COVID-19 yang telah merenggut banyak nyawa dan memadamkan banyak mata pencarian masyarakat, namun nyatanya pandemi ini bukan sekadar masalah kesehatan dan masalah ekonomi semata tapi juga masalah dalam batin kita yang bergejolak mendengar begitu banyak berita duka dan masalah ngejelimet penuh ketidakpastian.
Pandemi ini membuka begitu banyak tabir kebenaran dan kenyataan dari pemerintah kita bahkan diri kita sendiri, kenyataan sering meremehkan masalah, kenyataan penuh ketidaksiapan, kenyataan sering mudah puas, kenyataan selalu ada bisnis dalam kesulitan, kenyataan bahwa kita tidak benar-benar diperhatikan, dan masih banyak lagi kenyataan-kenyataan yang menyadarkan kita bahwa pandemi ini adalah awal untuk memperbaiki.
Pandemi ini memang suatu bencana yang begitu dahsyat dan menyakitkan bagi kita semua, namun sisi lain pandemi ini adalah berhasil menyingkap tabir kebenaran yang seharusnya memang diperbaiki dan mungkin tidak akan pernah diperbaiki jika pandemi ini tidak terjadi, pandemi ini dapat menjadi jet pendorong untuk kita menuju masa depan yang lebih baik dan lebih siap dalam semua aspek.
Dari pandemi kita belajar bahwa memahami dan mengaplikasikan teknologi merupakan suatu tuntutan zaman yang tidak dapat kita abaikan apalagi dihindari, pandemi ini menuntut kita memperbaiki sistem hingga fasilitas kesehatan serta memperbaiki perlindungan terhadap tenaga kesehatan, pandemi ini melalui belajar daring memberikan kita peringatan bahwa belum seluruh Indonesia mendapatkan fasilitas internet bahkan belum mampu memiliki perangkat komunikasi, dan pandemi ini juga mendorong kita untuk hemat dan ringkas.
Jika pandemi ini dapat kita lalui dan masalah yang terkuak dapat diselesaikan, maka kita telah mengalami perubahan menuju yang lebih baik, kita akan memasuki era baru yang memangkas ketertinggalan kita. Namun, jika kita tidak belajar dari pandemi yang terjadi saat ini, mungkin kita tidak akan mampu bertahan dalam menghadapi pandemi-pandemi yang akan terjadi dimasa depan.

“Kesakitan membuat Anda Berpikir, Pikiran membuat Anda Bijaksana, Kebijaksanaan mwmbuat kita dapat bertahan dalam hidup”
(John Pattrick)



»»  Baca Selengkapnya...

Arunika

 Arunika

by: anonim

Saat itu entah mengapa aku selalu menunggu senja untuk larut bersama gelapnya malam. Saat dinginnya malam yang kutunggu menggantikan hangatnya senja itu. Saat pekat hitam yang kutunggu menggantikan indahnya jingga itu. Saat itu pula aku menunggu kesunyian malam yang melewatkan hiruk pikuk keramaian itu. Aku mencoba berdamai dengan sesuatu yang disebut masa lalu. Semua hal yang kuceritakan pada malam, semua yang kuserahkan pada sinar bulan, dan semua harapan yang kugantungkan pada bintang. Apa aku akan selalu berteman dengan malam?. Aku sudah paham betul apa yang akan malam jawab padaku. Apakah akan muncul Arunika untukku?. Entah sudah berapa lama aku menunggu indahnya Arunika. Apakah salahku yang sulit untuk mengungkapkan? Apakah semua salah ku yang masih tergelincir oleh pahitnya masa lalu? Apakah semua salahku yang tidak cukup berani untuk menjemput Arunika ku?. Entah lewat beribu malam Arunika ku tak kunjung menghampiri. Apakah saatnya aku yang menjemput? Pikiran ku ragu untuk menjemput karena malam selalu menghantuiku. Aku selalu bertanya pada malam, hingga aku bisa meninggalkan malam dengan perlahan dalam waktu ke waktu. Ya, saat itu aku memilih menjemput sendiri Arunika ku dan ku coba tinggalkan malam yang sudah bersamaku saat itu. Tidak mudah untuk menjemput arunika ku, malam masih saja selalu menghalangi dan menghantui ku. Entah mengapa malam selalu membujukku untuk kembali dalam peluknya. Hatiku masih berhasrat untuk mencoba menjemput Arunika ku, walau malam selalu punya waktu dalam menghampiriku. Mengapa aku sulit sekali menyambut Arunika? Mengapa malam selalu berperan dalam semua kemampuanku? Ya, aku akan keluar dari malam dan benar-benar menjemput Arunika. Sejak saat itu aku selalu ingin bertanya pada hangatnya Arunika kepadaku, aku selalu ingin mengungkapkan semua yang aku pendam kepada arunika tapi mengapa aku selalu luluh oleh sinarnya dan hangatnya Arunika?. Setelah kulewati ribuan jalan berkabut untuk menjemput Arunika, akhirnya aku bisa bertanya kepadanya. Aku bertanya, “Jika kau kujemput dengan bantuan malam, apakah kau akan tetap bersinar dan menghangatkan?” dengan lirih Arunika ku menjawab “Ya, kau memang pantas menjemputku dengan malammu yang akan kuubah menjadi sebuah kehangatan”.



»»  Baca Selengkapnya...