SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Friendship is not a lesson you can learn in the school. But you have not learned anything if you haven't learned the meaning of friendship. (Shufi Salsabila)

SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Pendidikan merupakan hiasan kemakmuran serta tempat perlindungan dalam kesulitan. (Aristoteles)

SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup, pendidikan merupakan kehidupan itu sendiri. (JOHN DEWEY)

SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Pendidikan mempunyai akar yang pahit tapi buahnya manis. (Aristoteles)

SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Di depan memberi teladan,Di tengah memberi bimbingan, Di belakang memberi dorongan. (Ki. Hajar Dewantara)

Monday, November 28, 2022

Mereka Yang Berjuang Sejak Awal

 Mereka Yang Berjuang Sejak Awal

Karya: Meldavero

Mereka yang berjuang dengan mimpi yang banyak
Bertahan tanpa adanya biaya dan fasilitas yang layak
Di tempat yang sempit berusaha menghasilkan karya terbaik

Diselingi kecaman pihak luar 
Berusaha bertahan dan kuat ketika didepan layar

Banyak harapan diutarakan
Berharap kesuksesan menghampiri mereka kedepan
Dan mendapatkan banyak cinta dibandingkan hinaan

Sekarang, mereka tumbuh menjadi 7 manusia sukses
Dengan berbagai penghargaan dari segala proses
Dan kini mereka menjadi kebanggaan negara dan muncul di majalah forbes

-mv
»»  Baca Selengkapnya...

Hati dan Waktu

 Hati dan Waktu 

Karya: Nida Azhar

Kau tahu? 
Saat kau datang,aku selalu terdiam
Saat kau tersenyum,aku tetap terdiam
Saat kau tertawa, aku pun pergi

Kau tahu?
Karena kedatanganmu membuatku beku
Senyummu menghangatkan hatiku
Dan tawamu menyadarkanku,tak ada tempat untukku di sisimu

Kau tahu?
Saat bulan melambai pada bintang di malam hari
Aku justru mencoba berlari,menghindari pagi

Kau tahu?
Karena hanya saat malam,aku bebas bermimpi tentang mu
Hanya saat malam aku bebas tertawa bersama
Dan hanya saat malam, aku selalu berdoa pagi datang terlambat
»»  Baca Selengkapnya...

Husein Ja'far Al Hadar Habib Milenial di Kalangan Pemuda

 Husein Ja'far Al Hadar Habib Milenial di Kalangan Pemuda

Karya: Noval Helmi Aji


A. Latar belakang

Habib Husein ja’far Al hadar, S.Fil.I, M.Ag atau yang lebih akrab dipanggil dengan nama
Habib jafar ini lahir di Bondowoso, Jawa Timur pada tanggal 21 Juni 1988.Beliau merupakan
orang Madura asli yang memiliki garis keturunan sampai dengan Nabi Muhammad SAW.Beliau
merupakan pendakwah dan penulis Indonesia.

Tamatan pesantren di Pondok Pesantren YAPI di daerah Bangil, Jawa Timur ,sebuah
pondok pesantren berbasis Syi'ah yang juga terbuka terhadap ajaran mazhab lain.Kemudian
menempuh pendidikan S1 filsafat Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan melanjutkan
pendidikan Magister di Universitas yang sama sebagai lulusan Tafsir Qur’an.

Selain menjadi seorang pendakwah dan penulis,beliau juga merupakan Direktur Akademi
Kebudayaan Islam Jakarta, dan aktivis Gerakan Islam Cinta.Cara berpenampilan yang berbeda
dari tampilan seorang Habib pada umumnya,lebih sederhana dan terlihat seperti anak muda
membuatnya bisa diterima dikalangan pemuda. Kerap kali terlihat tampil hanya menggunakan
kaos,celana jeans serta peci putih menjadikan itu seperti ciri khas beliau. Pembawaannya juga
lebih santai dan tidak terkesan kaku saat beliau bicara menyampaikan isi materinya lebih disukai
kalangan milenial sekarang.

Habib jafar merintis karier melalui dunia literasi (kepenulisan) di media-media nasional
sejak kuliah.Sampai saat ini beliau sudah menjadi penulis di beberapa media nasional di
Indonesia, seperti Kompas, Tempo , dan Jawa Pos. Beliau juga telah menulis beberapa buku,
seperti buku Menyegarkan Islam Kita,Anakku Dibunuh Israel, Islam "Mazhab" Fadlullah, dan
yang paling terkenal adalah Tuhan Ada di Hatimu yang diterbitkan oleh Noura Books.

Selain memanfaatkan media tulis,Habib ja'far juga memanfaatkan media digital seperti
membuat kanal youtube “jeda nulis” untuk media dakwahnya.Beliau juga sering berkolaborasi
dengan kanal youtube lain contohnya podcast dedi combuzer dan MLI untuk mensyiarkan
dakwahnya.Beliau juga aktif dimedia sosial instagram dan lainnya,menurutnya dakwah tidak
hanya dapat dilakukan di mimbar-mimbar masjid ataupun majelis taklim.

B. Dakwah digital Habib Husein ja’far Al hadar
Habib jafar tampil dengan keunikannya sendiri,dijuluki Habib milenial karena beliau pernah berkata jika objek dakwahnya anak muda,sehingga beliau mengikuti cara berpakainnya dengan harapan bisa diterima dakwahnya. Tutur katanya yang halus nan lembut, serta tidak terkesan meledak-ledak, dan senyum yang selalu menghiasi beliau, menjadi ciri khas tersendiri bagi sosok Habib Ja’far Al Hadar.
Merintis awal karirnya dengan tulisannya di berbagai platform media massa, menjadikan Habib Jafar hanya konsen di kepenulisan saja. Akan tetapi berangkat dari keresahan beliau melihat media sosial saat ini yang hanya diisi oleh konten negatif seperti ujaran kebencian,serta berita hoaks, mendorongnya untuk tampil di depan layar.Ditambah kondisi saat ini yang sedang dilanda wabah virus corona yang membatasi gerak masyarakat agar tidak berkerumun untuk menurunkan jumlah penyebaran.Beliau pun membuat kanal youtube “Jeda Nulis”,hingga terakhir dilihat telah memiliki kurang lebih 645 ribu subscriber, mereka semua itu adalah ‘Jamaah Al Digitaliyah’ Habib Husein Ja’far. Media sosial menjadi salah satu media yang dipilihnya karena melihat masyarakat menghendaki ke berislam secara instan dengan berdalih ingin berhijrah. Sehingga kebiasaan masyarakat saat ini bisa dibilang ingin mengetahui Islam namun tidak mau susah harus menjadi santri, belajar kitab, dan belajar bahasa arab.Sehingga berislam seperti inilah yang dirasa tidak sehat dan dikhawatirkan Habib jafar tidak akan komprehensif dan holistik (menyeluruh) sampai ke akarnya..

C. Kolaborasi Youtube untuk memperluas dakwah digital

Untuk meningkatkan peminat anak muda terhadap dakwahnya Habib jafar terlihat
berkolaborasi dengan salah satu Kumpulan Komika Indonesia yaitu kanal youtube Majelis Lucu
Indonesia di media youtube MLI. Beliau hadir sebagai seorang pembicara pada program
“Kultum Pemuda Tersesat”. Bersama host yang merupakan seorang komika yaitu Tretan Muslim
dan juga Coki Pardede, beliau menjawab berbagai pertanyaan dari para ‘Pemuda Tersesat’ yaitu
sebutan Tretan Muslim dalam acara tersebut. Pertanyaannya pun beragam, mulai dari yang berat
bersifat substansial dan prinsipil, hingga pertanyaaan yang aneh-aneh. Akan tetapi semuanya
dijawab dengan mudah, ringkas, dan juga dibumbui dengan guyonan-guyonan ala Habib Jafar
dan MLI. Alhasil, program yang terbit selama Ramadan itu, disambut positif oleh para warganet
kita. Banyak yang tertarik dengan program tersebut, karena dirasa ‘kekinian banget’ dan juga
sesuai kebutuhan masyarakat kita saat ini, terutama kaum-kaum awam.
»»  Baca Selengkapnya...