Thursday, November 30, 2023

19

19

Karya: Yogi Asmara

berawal dari sebuah angkara mimpi
seribu harap dan doa menepi, mati dengan sendiri
langit muram memancarkan wajah sendunya
rintik delusi menusuk-nusuk menghancurkan vagina dunia
dan sepi pada malam adalah saksi bagi semesta

hingga pada suatu hari,
hadirlah setitik sinar rembulan yang mengabdi
menyemai bintang-bintang yang bersaksi,
remang mewangi, menari-nari menyelimuti sudut angkasa yang tak berseri
bagaikan lahirnya jutaan mimpi,
menjelma luasnya samudera rasa dan dalamnya karsa yang tak bertepi
di balik bulan yang kembali merajai, dan munculnya keindahan aurora pada malam ini.

-asmara

No comments:

Post a Comment