Wednesday, May 31, 2023

Mimpi Diawali dengan Perjuangan

Mimpi Diawali dengan Perjuangan

Karya: Agnes Dwi Marlina

Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia. Setiap orang memiliki mimpi untuk masa depan. Semua tujuan hidup dirangkai demi tercapainya masa depan yang diinginkan. Untuk mencapai mimpi tidak hanya diraih dengan bermalas-malasan, melainkan dibutuhkan sebuah tekad, semangat serta perjuangan yang tak kenal lelah. Kegagalan terkadang membuat dirimu merasa lelah dan mengeluh dengan keadaan. Tetapi mengeluh bukanlah solusi untuk menghadapi rintangan menuju sebuah mimpi. Lantas, apa yang harus kita lakukan? Teruslah berjuang hingga mimpimu ada di genggamanmu!

Dalam tulisan ini saya ingin membahas mengenai perjuangan pelajar SMA untuk menggapai mimpinya pada masa depan.

Masa putih abu-abu sering disebut masa yang paling indah. Menarik untuk dipikirkan bahwa kondisi pandemi saat ini tentu hal tersebut sebuah pengecualian. Di mana aspek-aspek kehidupan masa SMA saat ini tentu harus menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada. Saat sekolah daring seperti ini, sebagian pelajar menganggap remeh sistem pendidikan. Bangun tidur hanya untuk melakukan laporan absensi kehadiran lalu melanjutkan tidurnya kembali. Tanpa peduli apa tujuan untuk bersekolah itu sendiri. Padahal di situ terdapat sejuta mimpi yang harus diperjuangkan. Apakah mimpi bisa diraih dengan bermalas-malasan? Tentu tidak, kita harus bermimpi, mimpi itu diawali dengan perjuangan. Kalau kamu enggan berjuang, jangan berharap bisa meraih impian dan tujuan yang diinginkan dalam hidupmu.

Sering terdengar teman-teman saya menyerukan kutipan dari Bill Gates yang bunyinya seperti ini: "Aku akan selalu memilih orang malas untuk mengerjakan pekerjaan yang sulit, karena dia akan menemukan cara yang mudah untuk mengerjakannya." Ironisnya, dengan melihat kutipan tersebut tidak sedikit pelajar yang malas merasa bangga, justru dijadikan sebuah panutan. Malas bergerak, malas berusaha, dan malas belajar. Kerjaannya hanya main handphone dan keluyuran.

Padahal menurut saya, kata "malas" dalam kutipan Bill Gates itu berarti sangat kondisional, bukan sekadar malas mengerjakan pekerjaan sampai lalai dan melewati tenggat waktu seperti kebiasaan yang dilakukan pelajar yang malas. Misalnya, terciptanya teknologi mesin cuci itu terinspirasi dari orang yang malas mencuci dengan tangan. Artinya kata "malas" di sini merujuk kepada orang yang malas tetapi berpikiran kreatif, mereka selalu mencari cara cepat yang membuat pekerjaan jauh lebih efektif dan efisien. Maka lahirlah karya-karya yang inovatif dan berguna untuk semua orang. Sudah paham, kan? Mana mungkin seorang Bill Gates mempekerjakan orang yang malas tanpa syarat.

Saya mungkin bukan tipe seorang pelajar yang pintar sekali di sekolah. Tetapi karena usaha perjuangan saya untuk meraih mimpi, selama dua tahun berturut-turut saya selalu mendapatkan peringkat pertama di kelas. Saya anggap itu juga karena Allah dan orang tua yang meridai perjuangan saya selama proses belajar. Ya, walaupun hanya sekadar berjuang untuk rajin belajar dan mengumpulkan tugas. Tetapi, itu namanya perjuangan, kan?

Tahun depan saya berniat untuk melanjutkan pendidikan ke universitas di Jakarta. Sejak kelas sepuluh saya sudah sibuk mencari info tentang SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Setelah mengumpulkan info dan syarat-syarat mengikuti SNMPTN, saya mengajak teman-teman sekelas untuk berjuang bersama-sama dimulai sejak awal. Tetapi, sayangnya mereka menolak. Malah saya dibilang, ”Halah, sok ambis!

Semakin lama pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) semakin dekat. Saya juga prihatin dengan teman-teman yang impiannya ingin masuk di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) ternama, tetapi belum ada bekal untuk masuk PTN dan masih malas belajar. Kenyataannya, banyak yang menangis dan menyesal karena nilainya tidak maksimal di akhir. Tidak apa-apa, masih ada SBMPTN, teman. Tetapi kamu harus lebih giat belajar lagi. SBMPTN itu jumlah soalnya ratusan dan tingkat seleksi masuk PTN lebih ketat karena saingan kamu se-Indonesia, lho.

Mungkin banyak yang bertanya, "Mengapa, kamu ingin sekali masuk kuliah? Menghamburkan uang saja. Percuma perempuan bersekolah tinggi-tinggi tetapi pada akhirnya berada di dapur." Biarlah orang berpendapat seperti itu. Kuliah tak hanya menghamburkan uang, kok. Ada mimpi yang harus saya perjuangkan. Ada orang tua yang harus saya angkat derajatnya. Selama berkuliah mahasiswa itu mempelajari ilmu dan mengasah kemampuannya, termasuk kemampuan bertanggung jawab dalam setiap tugas yang diberikan. Dan itu semua termasuk perjuangan. Perjuangan maksimal akan mencerminkan hasil yang maksimal pula.

Tidak ada kisah orang sukses di dunia ini yang pemeran utamanya menyerah dan bermalas-malasan. Segala cobaan, permasalahan, serta kegagalan yang datang menghampiri hidupmu adalah pelajaran berharga untuk mimpimu pada masa depan. Seberapa besar badai masalah yang datang, cobalah terus berjuang dengan penuh semangat serta tekad yang kuat untuk meraih mimpi.

No comments:

Post a Comment