Kala Senja Resah Kagum
Oleh : Xera
Wahai engkau, wanita berwajah sejuk, Ada yang tak kupahami dari senyummu mengapa ia mampu meruntuhkan sunyi, dan menenangkan badai di dada?
Lesung pipimu...
bukan sekadar lekuk manis, melainkan lengkung keindahan yang seolah-olah dilukis dengan tangan Tuhan sendiri, saat langit sedang tersenyum.
Aku membeku dalam pandangan itu, bukan karena dingin, melainkan karena hangatmu terlalu lembut untuk disentuh logika.
Setiap kali aku menatapmu, seakan cahaya dari langit jatuh pelan ke bumi,
mengenakan wajahmu sebagai perantara keindahan-Nya.
Wahai engkau, yang diam-diam mengguncang sunyiku, aku tak mengerti...
mengapa bibirku kelu setiap kali kau hadir,
mengapa kata-kata mati sebelum sempat lahir?
Tuhan...
mungkinkah ini lukisan terindah-Mu?
Karena dalam dirimu,
aku melihat secercah senyum-Mu yang menjelma manusia.






No comments:
Post a Comment