Ibu Tiriku
Karya: Muhammad Rizki
Pada suatu hari Viko dan ayah bertemu seorang wanita di sebuah restoran, Viko pun bertanya “untuk apa kita ke sini ayah?”, ayah pun menjawab “untuk bertemu ibu barumu nak”, Viko yang mendengar hal itu pun terkaget karena bagi dia almarhum bundanya itu tidak bisa tergantikan oleh siapapun, Viko pun pergi ke kamar mandi sebentar untuk meluapkan rasa amarah ia karena tidak terima ada seseorang yang datang ke hidup dia dan menggantikan almarhum ibunya, lima menit kemudian Viko pun bertemu oleh seorang wanita manis yang sudah duduk di samping ayahnya Viko, Viko hanya tersenyum tipis kepada wanita tersebut. Setelah berbincang bincang oleh ayah dan ibu tirinya Viko pun bergegas pergi dan meminta izin kepada ayah, Viko “ayah aku izin pergi ke makam ibu“ ayah yang mendengar perkataan tersebut langsung mengizinkan Viko untuk pergi dengan satu syarat “restui pernikahan ayahnya dengan ibu barunya“ Viko pun hanya bisa pasrah ia pun menyetujuinya lalu pergi.
Seminggu kemudian ayah Viko dan bunda barunya itu resmi menikah Viko hanya bisa menahan rasa sedih dia karena masih belum percaya kenapa ayahnya bisa menggantikan almarhum bundanya itu. Suatu malam di meja makan terlihat ada ayah Viko dan ibu barunya itu sedang menikmati masakan ibu barunya, Viko “ayah sepertinya aku tidak bisa tinggal bersama kalian di sini aku memutuskan setelah aku lulus SMA aku ingin kuliah di luar negeri” ayah yang mendengar perkataan Viko pun kaget lalu “nak kenapa tiba-tiba kamu ingin kuliah di luar negeri apa kamu tidak senang melihat keluarga kita berkumpul seperti ini?“, Viko hanya diam lalu pergi ke kamar, ibu barunya itu pun langsung mengejar Viko karena ia ingin dekat dengan anak angkatnya ini, ibu pun mengetuk pintu kamar Viko “nak boleh bunda masuk sayang?” viko pun menjawab “buat apa kamu itu bukan bunda saya jadi gausa so ingin dekat dengan saya.” ibu menjawab “nak bunda tau bunda bukan ibu kandungmu tapi apa salah bunda ingin mendengar keluh kesahmu”. Karena Viko tidak kunjung membuka pintu ibu pun pergi dan menghampiri ayah.
Ibu berkata “mas sepertinya anakmu belum bisa menerimaku di keluarga kalian”. Ayah pun mendengar itu turut sedih kenapa Viko seegois itu dalam hal seperti ini. keesokan paginya Viko ingin berangkat sekolah dan ingin segera sarapan. Ibu pun menghampiri Viko “Viko semangat ya untuk sekolahmu supaya kamu bisa masuk universitas yang kamu mau “ Viko yang mendengar itu hanya memasang muka cuek seakan tidak peduli oleh semangat dari ibu tirinya itu setelah itu dia segera berangkat ke sekolah tanpa berpamitan. Ibu yang melihat perilaku Viko hanya bisa tersenyum sambil berkata “sejahat itu kah ibu tiri di mata kamu Viko”. Sore pun tiba, Viko yang baru saja pulang dari sekolah merasa kesal karena kamar dia menjadi rapih padahal dia lebih suka kalo kamar dia yang bereskan sendiri ibu pun segera menghampiri Viko lalu berkata “maaf nak bunda yang beresin abisnya buku kamu berserakan kemana mana”. Viko pun langsung mengusir ibu tirinya itu keluar kamar karena dia kesal ibu tirinya ini main masuk tanpa izin dia untuk membersihkan kamarnya.
Pada suatu malam di mana Viko jatoh sakit dia demam tinggi dan merasakan tubuh dia mengigil, ibu tirinya Viko pun tidak tinggal diam dia langsung mengkompreskan air es ke dahi Viko sambil berkata “kamu kuat ya sayang bunda akan selalu ada di sampingmu.” Viko pun hanya tersenyum tipis, ayah dan bunda pun langsung membawa Viko ke rumah sakit terdekat agar dia di periksa oleh dokter sesampainya di rumah sakit dokter mengatakan bawah Viko terkena DBD jadi dia harus di rawat inap selama seminggu agar cepat pulih. Selama masa pengobatan ibu tirinya ini yang selalu berada di samping Viko sampai-sampai dia tidak ingin pulang dari rumah sakit ibu tiri ini lah yang merawat memberi kasih sayang dan menyuapi makan kepada Viko sepenuh hati, lima hari pun berlalu Viko melihat ibu tirinya ini tertidur di sofa dekat tempat tidur Viko dengan muka yang lelah Viko pun yang melihat itu merasa bersalah rasa menyesal pun ada di diri dia jadi dia memutuskan esok pagi ingin meminta maaf kepada bunda tirinya itu.
Keesokan harinya Viko memanggil bundanya untuk mendekat dengan dia Viko pun langsung memeluk bunda tirinya ini sambil menangis bunda yang melihat ini langsung berkata “Viko sayang kenapa nak bunda ada salah?” Viko pun menjawab” bunda ga salah Viko yang salah selalu kurang ajar sama bunda maafin Viko udah kasar dan selalu berbicara tidak sopan sama bunda Viko janji setelah pulang dari rumah sakit Viko akan berubah menjadi anak yang lebih baik dan nurut sama bunda” bunda pun langsung tersenyum dan sedih bahagia campur aduk. Dan benar setelah Viko pulang Viko pun memperlakukan bunda tirinya itu layaknya ibu kandung dia sendiri dan Viko pun merasa bahagia dia masih bisa merasakan peran seorang ibu walaupun bukan ibu kandung dia sendiri, tanggapan dia soal ibu tiri yang jahat itu ternyata jauh sekali karena ibu tirinya ini sangat baik dan mencintai Viko dan ayah setulus hatinya.
No comments:
Post a Comment