Oleh : Mutia Zahwa Nabitha
Ada sekitar 7 miliar
manusia di bumi. Beragam ras, suku, agama, kebangsaan, kewarganegaraan, bahkan sifat.
Kita menginjak bumi
yang sama, memandang langit yang sama, bahkan bernapas di oksigen yang sama.
Lantas, apa yang
membedakan setiap manusia dengan manusia lainnya?
Diluar konteks
ketuhanan yang menyebutkan bahwa yang membedakan manusia dengan manusia lainnya
adalah keimanan dan ketakwaannya, pada konteks sosial yang dapat membedakan
antara manusia dengan manusia lainnya adalah watak, karakter, sifat, dan sikap.
Keempat hal yang selalu melekat dalam diri setiap manusia.
Diantara banyak sifat
manusia,ada yang menarik perhatian saya; apatis. Apatis atau dalam kata lain
acuh tak acuh, masa bodoh terhadap sosial, sering sekali kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Manusia-manusia apatis selalu mementingkan diri sendiri,
tidak melihat apa yang sedang terjadi disekitarnya.
Padahal, bumi berputar
tidak hanya mengitari dirinya. Lantas, mengapa masih banyak manusia-manusia apatis?
Sebagian dari mereka
mungkin berpikir, bahwa apatis adalah pilihan, mereka berhak berlaku sebagaimana
yang mereka inginkan. Sebagian lagi berpikir, lingkungan nya yang membuat ia
harus bersikap apatis.
Namun, perlu diingat
lagi bahwa setiap manusia ingin diperlakukan dengan baik,ingin diperlakukan sebagaimana
seharusnya manusia diperlakukan.
Maka dari itu,manusia
kan lah manusia. Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan.
Kita hidup di bumi
tidak sendiri, pikirkan juga perasaan orang lain.
No comments:
Post a Comment