Senja itu diceritakan oleh
dalang, bahwa ada segelintir manusia yang mencari penghidupan
Malang-melintang di kota Jakarta yang carut marut akan suasana perpecahan
Manusia itu merasakan kerasnya kutukan hidup meskipun sembari duduk, tertawa, dan bersenda gurau
Tetapi, batinnya layu diterpa angina nestapa
Malang-melintang di kota Jakarta yang carut marut akan suasana perpecahan
Manusia itu merasakan kerasnya kutukan hidup meskipun sembari duduk, tertawa, dan bersenda gurau
Tetapi, batinnya layu diterpa angina nestapa
Kutukan itu menjalar, bahkan
menular . . .
Kepada siapa saja yang tak mau berjalan . . .
Kemiskinan, kebodohan, bahkan kriminalitas mewabah . . .
Siapa saja dapat berteriak “ BEGO LO ! “ dengan nada mengutuk lawan bicaranya . . .
Kepada siapa saja yang tak mau berjalan . . .
Kemiskinan, kebodohan, bahkan kriminalitas mewabah . . .
Siapa saja dapat berteriak “ BEGO LO ! “ dengan nada mengutuk lawan bicaranya . . .
Kutukan ini lahir ditanah
senja,
Sebagai akibat setiap pagi mereka tidak mau mengembangkan pikirannya
Ingkar akan kewajiban,
Serta tidak patuh pada pendidikan penyebab kutukan itu dimulai
Sebagai akibat setiap pagi mereka tidak mau mengembangkan pikirannya
Ingkar akan kewajiban,
Serta tidak patuh pada pendidikan penyebab kutukan itu dimulai
-
BERBENAHLAH, SEBELUM SENJA MENGUTUKMU ! –
Maulana Malik Ibrahim
Mahasiswa PPKN 2017
Mahasiswa PPKN 2017
No comments:
Post a Comment