Monday, September 26, 2022

Bunga Tidur

 Bunga Tidur

Karya: Rosnafisah Setyani

        Namaku Ayu, aku mempunyai mimpi yang aneh. Disaat umurku 10 tahun aku bermimpi bertemu seorang laki-laki yang memakai jubah layaknya seorang raja. Laki laki tersebut sangat tampan dan mempesona. Ia mengajakku untuk pergi, awalnya aku menerima namun nenekku yang dari dalam rumah langsung berteriak "Jangannn". Tanganku ditarik masuk oleh nenekku sambil berkata "Jangan pernah ikut oleh orang yang tidak dikenal dan kamu (sambil menunjuk laki itu) jangan pernah mengganggu cucu lagi, pergi sana!". Laki-laki itu lantas pergi melihatku sambil berkata "Lain kali akan ku jemput". Seketika aku terbangun dan aku mendapati diriku yang baru saja datang bulan. Ini adalah datang bulan pertamaku. Aku langsung membersihkan tempat tidurku yang berlumuran darah. Ibuku mambantuku dan mengajariku cara mencuci bekas darah dan memakai pembalut. Aku masih memikirkan tentang mimpiku itu, akhirnya aku cerita ke kakekku. Kakekku berkata "Itu hanya mimpi saja, toh kamu juga baru datang bulan mungkin itu mimpi pertama kamu mau akhil balik saja". Aku malu bercerita dengan kakekku karena mimpi akhil balik, jadi kuputuskan untuk
tidak menceritakan mimpi itu kepada siapapun.

        2 tahun pun berlalu, aku tak pernah bermimpi lagi sampai akhirnya saat umurku 12Ctahun aku bermimpi kembali. Mimpi yang sama dengan mimpi saat aku berumur 10 tahun. Mimpi itu terasa nyata, namun setiap hari aku selalu bermimpi itu itu saja. Tidak ada kemajuan dalam mimpiku. Aku selalu bermimpi hal yang sama sampai aku menikah diumur 22 tahun. Namun setelah menikah mimpi itu menghilang. Cukup lama aku tidak bermimpi mimpi itu kembali sampai pada akhirnya aku hamil anak pertama. Saat kandunganku sudah 3 bulan aku bermimpi kembali. Ceritanya berbeda namun laki-laki itu masih sama, hanya saja dia tidak memakai jubah tetapi memakai pakaian yang sangat lusuh. Raut mukanya sangat sedih, menatapku lirih sambil berkata "Mengapa kau mengkhianati aku Ayu? Aku sudah menunggumu terlalu lama. Aku akan mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku”. Aku terbangun dan melihat ada banyak darah dikasurku. Ya benar sekali, aku keguguran. Aku masih terdiam dan tidak mau bercerita dengan siapapun termasuk suamiku sendiri. Sampai pada akhirnya aku sudah keguguran 3 kali, tak tahan melihat ini semua aku menceritakan mimpi itu kepada suamiku. Suamiku malah menuduhku berselingkuh sampai aku dan suamiku bertengkar. Aku tak mau bertengkar dengan suamiku sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk ke kamar dan tidur.
    
        Aku bermimpi kembali tetapi mimpi yang saat ini berbeda. Benar-benar terasa nyata sekali. Laki-laki yang ada di mimpiku itu sebut saja dia Bayu memberikan senyum kepadaku. Aku kesal dengan semua mimpiku dan aku berkata kepada Bayu "Apa mau mu? Mengapa kau selalu mengganggu hidupku? Aku sudah hidup dengan suami pilihanku. Dunia kita berbeda. Tolong biarkan aku hidup dengan tenang". Bayu mengikatkan selendang hijau ditanganku dan tangannya seraya berkata "Jangan kau lepaskan ikatan ini. Akan ku pertemukan kau dengan orang tuaku. Akan ku jelaskan kepadamu semuanya". Aku diajak berkeliling suatu desa yang amat terasa indah sekali. Belum pernah aku melihat tempat yang amat teramat indah seperti itu. Penduduk di desa tersebut langsung melihatku, tak ada
satupun yang tidak melihatku. Semua penduduk sangat cantik dan tampan. Sampai aku melihat sebuah istana yang megah sekali. Disana aku melihat perempuan yang sangat cantik dan laki-laki sangat tampan menyambutku dan kalian tahu itu adalah orang tua Bayu. Sungguh aku masih tak percaya ada tempat yang indah dan penduduknya pun juga sangat rupawan. 

        Disaat aku masih melihat sekeliling istana, ibu Bayu pun memulai percakapan. "Halo nak Ayu, apakabar? Maaf ya Bayu sudah mengganggumu. Ia hanya kagum kepadamu. Ia sudah menunggumu lama sekali namun kamu telah mengkhianatinya. Lihatlah mereka (sambil menunjuk 3 anak laki-laki yang sedang bermain). Mereka adalah bagian dari kamu Ayu. Bayu tidak ingin kehilanganmu. Maka dari itu Bayu mengambil anakmu darimu". Aku terdiam. Sudah tak percaya itu anakku. Aku menatap lirih Bayu. "Maafkan aku Ayu. Aku tak ingin kehilanganmu. Izinkan aku untuk merawat sebagian dari dirimu" Kata Bayu dengan suara menyesal. Kuhapus air mataku dan aku berkata dengan tegar "Aku maafkan kamu. Jaga anakku sebagai anakmu juga. Pak, Bu tolong jaga anakku sebagai cucumu. Rawat mereka dengan baik. Tolong jangan ganggu aku lagi. Aku akan kembali kesini lagi untuk menemui anak-anakku lagi. Tolong antarkan aku pulang".

        Aku memeluk ketiga anakku sebelum aku pulang. Sungguh betapa terharunya aku melihat anak-anakku dan memeluk mereka. Setelah itu aku diantarkan pulang oleh Bayu. Aku terpanah melihat air terjun yang sangat indah. "Mau kesana?" Kata Bayu. Spontan aku mengangguk. Disana aku langsung menyeburkan diri ke dalam air terjun. Karena tanganku masih terikat otomatis Bayu pun juga ikut menyebur. Entah mengapa dengan diriku saat itu, karena disaat itu aku melakukan hubangan badan dengan Bayu. "Kalau kamu ingin bertemu denganku, datang saja ke air terjun. Aku akan datang menemuimu"kata Bayu sambil menatapku. Aku memejamkan mata lalu saat aku membuka mata, alangkah terkejudnya aku melihat suamiku dan kedua orang tuaku ada di sampingku. Aku berada di rumah orang tuaku. Aku bertanya kepada suamiku apa yang terjadi dan suamiku menceritakan kepadaku.

        Jadi aku sudah menghilang selama 3 hari. Memang awalnya aku berada di rumahku sejak kejadian pertengkaran itu namun setelah itu suamiku tidak melihatku di rumah. Dia mencari kemana-mana sampai menelfon ke saudara-saudara aku tentang keberadaanku. Sampai akhirnya aku ditemukan oleh pamanku di pinggiran sungai daerah rumah orang tuaku. Aku sedang tertidur dengan tubuh yang sudah basah kuyup. Padahal dari rumahku ke rumah orang tuaku berjarak 26 km, entah bagaimana aku bisa sampai disana. Aku dibawa ke rumah sakit untuk memeriksa keadaanku. Hasilnya adalah aku hamil, ya aku hamil. Aku hamil anak kembar sudah 3 bulan. Aku sontak terkejud mendengarkan cerita dari suamiku.

        5 tahun pun berlalu. Sejak kejadian itu aku tidak lagi bermimpi tentang Bayu. Namun setiap aku mandi menggunakan shower aku selalu merasa ada yang memelukku dari belakang dan ketika aku melihat kaca aku melihat ada Bayu di belakangku sambil memelukku. Tapi ketika aku mandi menggunakan gayung, aku tidak merasakan dan melihat kehadiran Bayu. Dan kalian tahu, anak kembar yang aku kandung mirip sekali dengan Bayu. Tidak ada satupun keluarga aku dan keluarga suamiku yang menyadarinya termasuk Bayu.

No comments:

Post a Comment