SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Friendship is not a lesson you can learn in the school. But you have not learned anything if you haven't learned the meaning of friendship. (Shufi Salsabila)

SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Pendidikan merupakan hiasan kemakmuran serta tempat perlindungan dalam kesulitan. (Aristoteles)

SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup, pendidikan merupakan kehidupan itu sendiri. (JOHN DEWEY)

SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Pendidikan mempunyai akar yang pahit tapi buahnya manis. (Aristoteles)

SELAMAT DATANG DI BEM PPKN

Di depan memberi teladan,Di tengah memberi bimbingan, Di belakang memberi dorongan. (Ki. Hajar Dewantara)

Saturday, December 14, 2024

Review Novel : Di Tanah Lada oleh Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Review Novel : Di Tanah Lada oleh Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Karya : Najwa Malika Putri

    Novel ini mengisahkan tentang kehidupan Ava, seorang anak enam tahun yang senang membaca kamus pemberian kakeknya, tinggal bersama orang tuanya yang kurang harmonis. Papa Ava digambarkan sebagai sosok kejam, pemarah, dan suka melakukan kekerasan hingga menciptakan suasana rumah yang tidak nyaman. Papa Ava sering kali menghabiskan uangnya untuk melakukan hal yang tidak berguna, sehingga anggota keluarganya yang terkena dampaknya. Ava lebih senang membaca kamus dari Kakek Kia, manusia baik hati yang berbeda dengan Papanya.

    Meskipun kisah Kakek Kia hanya sebentar di dalam novel ini, tetapi Kakek Kia memberikan dampak besar untuk kehidupan Ava. Setelah kematian Kakek Kia, Papa Ava bersuka cita karena bisa mendapatkan warisan besar. Tanpa izin kek Mama Ava, Papa Ava menjual rumah mereka dan pindah ke Rusun Nero, tempat yang tidak layak dihuni dan dekat dengan tempat judi, kesukaan Papa Ava.

    Di Rusun Nero, kehidupan Ava semakin sulit karena Papanya semakin kasar. Papa Ava memilih rusun tersebut karenan dekat dengan tempat perjudiannya. Mama Ava marah saat mengetahui lokasi perjudian Papanya dekat dengan rumah rusun Nero. Mendengar nasihat itu, Papa Ava menjadi agresif, menyebabkan pertengkaran hebat dengan Mama Ava. Ava sering mendengarkan pertengkaran mereka dari balik pintu, namun upayanya untuk mengintip selalu diketahui dan berujung pada tindakan kekerasan yang Ava dapatkan dari papanya.

    Pertemanan yang mereka jalani di rusun Nero itu membuat Ava menyadari bahwa P sering kali mendapatkan tindak kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya. Ava yang mengetahui kabar itu langsung terpikirkan bahwa apa yang dirasakan oleh P sama apa yang dirasakan dengan dirinya ketika melakukan sebuah kesalahan. Namun, kekerasan yang diterima oleh P dari ayahnya bisa dibilang lebih parah dari Ava, tokoh P sering kali mendapatkan pukulan dari ayahnya dan tak jarang ayahnya P memukulnya dengan setrika yang panas.

    Ava dan P mulai berteman dekat, hingga akhirnya Ava dikenalkan dengan Mas Alri dan Kak Suri, kenalan baik yang selalu membantu P di Rusun Nero. Ava merupakan anak selalu bangga kepada P terutama terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan yang dimilikinya walaupun tidak menempuh sekolah. Begitu juga dengan P yang melihat Ava sebagai gadis kecil yang unik karena sering kali membawa kamus Bahasa Indonesia pemberian Kakek Kia.

    Pada suatu waktu, Papa Ava kembali menunjukkan perilaku kekerasan, mengecewakan Mama Ava. Akibatnya, Mama Ava memutuskan untuk meninggalkannya dan membawa Ava ke rumah Om Ari adik dari Mama Ava. Meski Ava awalnya setuju, ia kemudian memilih nekat untuk pergi dari meninggalkan mama dan kembali tinggal di rusun Nero bersama temannya, P, yang hidup dalam kondisi yang lebih sulit. Konflik memuncak ketika Ava diajak masuk ke rumah P, di mana terungkap bahwa kehidupan P jauh lebih sulit, bahkan hingga ayahnya melakukan kekerasan dengan setrika.

    Setelah P mendapatkan perilaku yang mengerikan oleh Ayahnya, membuat Ava berpikir untuk mengajak P melarikan diri ke tanah yang kaya akan lada, yaitu rumah nenek Isma, nenek Ava. Untuk perjalanan tersebut, mereka membutuhkan biaya, dan satu-satunya cara adalah dengan menjual handphone mereka agar dapat mencapai tujuan ke tanah lada. Dengan hanya bersandarkan pada keberanian dan keputusan yang nekat, Ava dan P memulai perjalanan panjang menuju rumah nenek Isma.
    Selama mereka menekat untuk ke rumah nenek Isma, Mama Ava terus menerus menghubungi ponsel yang Ava miliki, karena mama Ava yang khawatir akan kondisi anaknya. Mama Ava meminta bantuan kepada Mas Alri untuk menemukan Ava dan P. Hingga Mas Alri menemukan mereka berdua dan memutuskan untuk membantu mereka sampai dilokasi rumah Nenek Isma. Tidak lupa Mas Alri mengabari Mama Ava terkait kondisi dan posisi Ava saat itu. Mama Ava dan Om Ari memutuskan untuk menyusul Ava dan P ke rumah Nenek Isma dengan mobil yang berbeda saat Mas Alri mengantar Ava dan P.
    Di perjalanan menuju rumah Nenek Isma, Mas Arli memutuskan untuk berhenti disalah satu pantai untuk beristirahat dan mengajak Ava serta P melihat keindahan pantai ditempat itu. Di pantai tersebut terdapat penginapan yang akan mereka tempati untuk satu malam sebelum melanjutkan perjalanan ke rumah nenek Isma yang harus menaiki Kapal Laut. Malam hari tiba, Mas Arli sudah tidur karena lelah seharian mengemudi, Ava yang sudah tidur juga langsung terbangun karena menyadari P tidak ada di dalam penginapan. Ava inisiatif mencari P diluar, sekitaran pantai dan berhasil menemukannya P yang sedang duduk memandangi pantai. Saat Ava menghampiri P, mereka berdua mengobrol serius selayaknya orang yang sudah dewasa. Hingga P mengajak Ava untuk berenang di pantai dengan kondisi yang sudah larut malam, berenang yang dimaksud oleh P adalah membiarkan diri mereka hilang dan lenyap bersama air pantai malam saat itu.

»»  Baca Selengkapnya...

Friday, December 13, 2024

Review Film : Interstellar - Perjalanan Epik Menembus Dimensi Waktu dan Ruang

Review Film : Interstellar - Perjalanan Epik Menembus Dimensi Waktu dan Ruang

Karya : Salwa Syahda Salsabila 

Pertama-tama, saya ingin berbicara tentang film luar biasa ini yang berhasil membuat saya terpukau selama hampir 3 jam penuh. Interstellar, yang disutradarai oleh Christopher Nolan, bukan sekadar film sci-fi biasa, melainkan sebuah karya spektakuler yang menggabungkan sains, emosi mendalam, dan filosofi kemanusiaan. 


Alur Cerita yang Memukau 

    Film ini berkisah tentang Cooper (Matthew McConaughey), seorang mantan pilot NASA yang terjebak dalam krisis pangan global. Dalam situasi di mana bumi hampir tidak dapat ditinggali, dia dipilih untuk misi berbahaya melintasi lubang cacing menuju galaksi lain guna mencari planet pengganti untuk manusia. Konsep ini sudah sangat menarik, dan Nolan berhasil menghadirkannya dengan cara yang begitu apik.

    Aspek Saintifik yang Menakjubkan Salah satu hal yang paling saya sukai adalah bagaimana film ini mendekati sains. Teori-teori fisika kompleks seperti relativitas waktu, gravitasi, dan dimensi multiple disajikan dengan cara yang dapat dipahami. Adegan di mana satu jam di planet tertentu setara dengan 7 tahun di bumi benar-benar membuat saya terkagum-kagum. 


Performa Aktris dan Aktor 

Matthew McConaughey memberikan pertunjukan yang luar biasa. Air matanya ketika melihat rekaman video anak- anaknya setelah bertahun-tahun yang lewat begitu mendalam dan menyentuh. Anne Hathaway juga memukau dalam perannya sebagai brand ilmuwan yang memiliki sisi emosional yang kompleks. 


Musik dan Sinematografi 

Hans Zimmer, komposer legendaris, sekali lagi membuktikan keahliannya. Musik latar yang dia ciptakan tidak sekadar mendukung adegan, tetapi benar-benar menjadi karakter tersendiri. Setiap nada organ membawa getaran mendalam akan kesepian, harapan, dan perjuangan manusia. 


Tema Filosofis yang Dalam 

Di balik balutan sains fiksi, Interstellar berbicara tentang cinta sebagai kekuatan universal yang melampaui dimensi. Hubungan antara Cooper dan Murph (anaknya) menjadi inti emosional film ini. Pesan bahwa cinta adalah sesuatu yang dapat menembus ruang dan waktu begitu kuat dan menyentuh. 


Kekurangan 

Tentu, film sepanjang 169 menit ini tidak sempurna. Beberapa bagian terasa terlalu teknis dan rumit untuk dipahami sekaligus. Ending yang agak abstrak mungkin membuat sebagian penonton bingung. 


Kesimpulan 

Interstellar adalah film yang jauh dari sekadar hiburan. Ini adalah sebuah perjalanan intelektual dan emosional. Saya memberikan rating 4.5 dari 5 bintang. Film ini tidak hanya membuat kita berpikir tentang sains, tapi juga tentang hubungan manusia, pengorbanan, dan kekuatan cinta yang tak terbatas. 


Rekomendasi 

Wajib ditonton! Terutama bagi pecinta sains, film yang memiliki kedalaman filosofis, dan mereka yang suka diajak berpikir di luar batas konvensional.

»»  Baca Selengkapnya...

Tuesday, December 3, 2024

Review Buku - Janji

Nilai-Nilai Kehidupan dalam Novel Janji Karya Tere Liye

Karya: Nuril Kamila

Novel Janji karya Tere Liye ini terbit pada 2021 oleh penerbit PT Sabak Grip Nusantara yang berhalaman 488 lembar. Novel ini banyak mengandung nilai-nilai religius islam. Tere Liye menuliskan novel Janji ini dengan nilai-nilai pendidikan islam yang humoris, unik, membuat penasaran, dan memberikan keharuan serta hal-hal positif yang tidak terbayangkan akan muncul seperti itu. Sehingga novel ini bisa digunakan sebagai media dalam menyampaikan pesan-pesan pendidikan.

Selanjutnya, novel ini juga mengandung nilai moralitas. Ditunjukkan dengan adanya sikap bersyukur yang dilakukan oleh tokoh yang bernama Bahar karena telah menerima kepergian istrinya dan penyesalan yang dilakukannya karena ia tidak bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan. Selain itu, ada sikap berbuat baik kepada orang tua dengan menunaikan hak dan kewajiban terhadap mereka. Dijelaskan juga tentang sifat jangan balas dendam dan menyimpan rasa benci kepada orang lain.

Kemudian, pada novel ini juga mengandung nilai sosial. Dalam novel ini terdapat kejadian masalah sosial pada tahun 1998 yaitu krisis ekonomi, politik, dan hilangnya kepercayaan masyarakat. Selain itu juga dijelaskan tentang remisi tahanan korupsi yang terjadi. Hal ini menunjukkan kritik sosial yang di mana lemahnya penegakkan hukum dalam menegakkan keadilan terhadap para koruptor. Etika berbuat baik kepada tetangga juga ada di dalam novel ini. Kita tahu bahwa setiap agama penuh kasih sayang yang mendukung kehidupan sosial agar tercipta kerukunan dan keharmonisan. Ditunjukkan pada saat tokoh Burhan yang tetap membantu tetangganya walaupun Burhan merasa kesal mendengar suara tangisan bayi dari rumah sang tetangga.
»»  Baca Selengkapnya...

Rindu

Rindu

Karya: Elia Lutpiah

Rinduku bukanlah candu
Melainkan pandu yang menuntunku padamu
Rinduku bukanlah candu
Melainkan kompas yang membimbing
ingatanku tuk mengingatmu

Rinduku bukanlah candu
Melainkan seutas tali yang menuntun
rasa resah dalam diri
Rinduku bukanlah candu
Melainkan senja yang menuntun segala
keindahan dunia yang sepertimu.
»»  Baca Selengkapnya...

Ibu Tiriku

Ibu Tiriku

Karya: Muhammad Rizki

Pada suatu hari Viko dan ayah bertemu seorang wanita di sebuah restoran, Viko pun bertanya “untuk apa kita ke sini ayah?”, ayah pun menjawab “untuk bertemu ibu barumu nak”, Viko yang mendengar hal itu pun terkaget karena bagi dia almarhum bundanya itu tidak bisa tergantikan oleh siapapun, Viko pun pergi ke kamar mandi sebentar untuk meluapkan rasa amarah ia karena tidak terima ada seseorang yang datang ke hidup dia dan menggantikan almarhum ibunya, lima menit kemudian Viko pun bertemu oleh seorang wanita manis yang sudah duduk di samping ayahnya Viko, Viko hanya tersenyum tipis kepada wanita tersebut. Setelah berbincang bincang oleh ayah dan ibu tirinya Viko pun bergegas pergi dan meminta izin kepada ayah, Viko “ayah aku izin pergi ke makam ibu“ ayah yang mendengar perkataan tersebut langsung mengizinkan Viko untuk pergi dengan satu syarat “restui pernikahan ayahnya dengan ibu barunya“ Viko pun hanya bisa pasrah ia pun menyetujuinya lalu pergi.

Seminggu kemudian ayah Viko dan bunda barunya itu resmi menikah Viko hanya bisa menahan rasa sedih dia karena masih belum percaya kenapa ayahnya bisa menggantikan almarhum bundanya itu. Suatu malam di meja makan terlihat ada ayah Viko dan ibu barunya itu sedang menikmati masakan ibu barunya, Viko “ayah sepertinya aku tidak bisa tinggal bersama kalian di sini aku memutuskan setelah aku lulus SMA aku ingin kuliah di luar negeri” ayah yang mendengar perkataan Viko pun kaget lalu “nak kenapa tiba-tiba kamu ingin kuliah di luar negeri apa kamu tidak senang melihat keluarga kita berkumpul seperti ini?“, Viko hanya diam lalu pergi ke kamar, ibu barunya itu pun langsung mengejar Viko karena ia ingin dekat dengan anak angkatnya ini, ibu pun mengetuk pintu kamar Viko “nak boleh bunda masuk sayang?” viko pun menjawab “buat apa kamu itu bukan bunda saya jadi gausa so ingin dekat dengan saya.” ibu menjawab “nak bunda tau bunda bukan ibu kandungmu tapi apa salah bunda ingin mendengar keluh kesahmu”. Karena Viko tidak kunjung membuka pintu ibu pun pergi dan menghampiri ayah.

Ibu berkata “mas sepertinya anakmu belum bisa menerimaku di keluarga kalian”. Ayah pun mendengar itu turut sedih kenapa Viko seegois itu dalam hal seperti ini. keesokan paginya Viko ingin berangkat sekolah dan ingin segera sarapan. Ibu pun menghampiri Viko “Viko semangat ya untuk sekolahmu supaya kamu bisa masuk universitas yang kamu mau “ Viko yang mendengar itu hanya memasang muka cuek seakan tidak peduli oleh semangat dari ibu tirinya itu setelah itu dia segera berangkat ke sekolah tanpa berpamitan. Ibu yang melihat perilaku Viko hanya bisa tersenyum sambil berkata “sejahat itu kah ibu tiri di mata kamu Viko”. Sore pun tiba, Viko yang baru saja pulang dari sekolah merasa kesal karena kamar dia menjadi rapih padahal dia lebih suka kalo kamar dia yang bereskan sendiri ibu pun segera menghampiri Viko lalu berkata “maaf nak bunda yang beresin abisnya buku kamu berserakan kemana mana”. Viko pun langsung mengusir ibu tirinya itu keluar kamar karena dia kesal ibu tirinya ini main masuk tanpa izin dia untuk membersihkan kamarnya.

Pada suatu malam di mana Viko jatoh sakit dia demam tinggi dan merasakan tubuh dia mengigil, ibu tirinya Viko pun tidak tinggal diam dia langsung mengkompreskan air es ke dahi Viko sambil berkata “kamu kuat ya sayang bunda akan selalu ada di sampingmu.” Viko pun hanya tersenyum tipis, ayah dan bunda pun langsung membawa Viko ke rumah sakit terdekat agar dia di periksa oleh dokter sesampainya di rumah sakit dokter mengatakan bawah Viko terkena DBD jadi dia harus di rawat inap selama seminggu agar cepat pulih. Selama masa pengobatan ibu tirinya ini yang selalu berada di samping Viko sampai-sampai dia tidak ingin pulang dari rumah sakit ibu tiri ini lah yang merawat memberi kasih sayang dan menyuapi makan kepada Viko sepenuh hati, lima hari pun berlalu Viko melihat ibu tirinya ini tertidur di sofa dekat tempat tidur Viko dengan muka yang lelah Viko pun yang melihat itu merasa bersalah rasa menyesal pun ada di diri dia jadi dia memutuskan esok pagi ingin meminta maaf kepada bunda tirinya itu.

Keesokan harinya Viko memanggil bundanya untuk mendekat dengan dia Viko pun langsung memeluk bunda tirinya ini sambil menangis bunda yang melihat ini langsung berkata “Viko sayang kenapa nak bunda ada salah?” Viko pun menjawab” bunda ga salah Viko yang salah selalu kurang ajar sama bunda maafin Viko udah kasar dan selalu berbicara tidak sopan sama bunda Viko janji setelah pulang dari rumah sakit Viko akan berubah menjadi anak yang lebih baik dan nurut sama bunda” bunda pun langsung tersenyum dan sedih bahagia campur aduk. Dan benar setelah Viko pulang Viko pun memperlakukan bunda tirinya itu layaknya ibu kandung dia sendiri dan Viko pun merasa bahagia dia masih bisa merasakan peran seorang ibu walaupun bukan ibu kandung dia sendiri, tanggapan dia soal ibu tiri yang jahat itu ternyata jauh sekali karena ibu tirinya ini sangat baik dan mencintai Viko dan ayah setulus hatinya.
»»  Baca Selengkapnya...

Ada Kalanya

Ada Kalanya


Karya: Namira

Ada yang terbakar api cemburu,
padahal tak memiliki hak untuk itu.

Ada hati yang tiba-tiba patah,
padahal tumbuh pun tak pernah.

Ada jiwa yang merasa tersakiti,
padahal belum sempat memiliki.

Ada yang usai,
sebelum memulai.

Ada yang bersama,
tetapi tak bertahan lama.

Ada yang bertemu,
tetapi tak pernah bersatu.

Ada yang pergi
tetapi lupa cara kembali.

Ada yang hilang,
dan lupa jalan pulang.
»»  Baca Selengkapnya...

Review Buku - Ayahku (Bukan) Pembohong

Review Buku - Ayahku (Bukan) Pembohong


Karya: Keisha Ayu Wardani

  • Identitas Novel
Judul Buku : Ayahku (Bukan) Pembohong
Penulis : Tere Liye
Tebal Buku : 304 Halaman
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : April 2011

  • Sinopsis/ Rangkuman isi novel
Ayahku (bukan) Pembohong menceritakan tentang seorang ayah yang sangat suka bercerita kepada anaknya, menantu serta cucunya. Cerita tentang petualangan saat dia masih muda dulu. Sang ayah adalah orang yang sangat dihormati karena keramahan sikap, kesantunan serta suka membantu tetangga maupun yang membutuhkan bantuannya. Ayah juga hidup sederhana meskipun lulusan ilmu hukum universitas ternama di eropa. Ayah memilih untuk menjadi pegawai negeri dengan hidup yang sederhana. Bagi sang ayah, kebahagiaan bukanlah sesuatu hal yang dapat diukur dari seberapa banyak kita memiliki barang barang mewah, atau jalan jalan keluar negeri namun kebahagiaan adalah bagaimana kita masih tetap bisa mensyukuri apapun yang kita miliki dengan bangga karena kebahagiaan yang hadir dalam diri kita bukan orang lain.

Ayah mendidik anaknya dengan cara memberikan cerita cerita yang tertanam dalam otak serta perilakunya sehingga sang anak tumbuh menjadi pribadi yang baik,sabar, dan suka membantu orang lain. Namun, puncak permasalahan ini dimulai sejak sang ibu meninggal dan tidak pernah diberi tahu jika ibunya mengidap penyakit kelainan darah. Sang anak kecewa kepada ayahnya terlebih lagi saat sang anak tahu ayah tidak pernah membawa ibunya berobat untuk penyembuhan.karena ayah lebih percaya pada argumen si raja tidur yang mengatakan bahwa ibunya bisa bertahan lebih lama lagi jika membawanya selalu dalam kebahagiaan padahal ayahnya sendiri yang mengatakan bahwa tidak boleh cepat putus asa.

Ketika ayahnya sudah renta, sang ayah tinggal Bersama dengan anak dan juga menantunya. Sang ayah senang bisa berbagi cerita kepada cucunya. Namun justru itu membuat sang anak marah karena ia tidak mau jika keluarganya di usik oleh cerita palsu ayahnya sehingga pertengkaran terjadi sampai akhirnya sang ayah masuk rumah sakit. Dan pada saat itu sang anak tahu bahwa cerita yang ayah berikan kepadanya dulu bukanlah kebohongan. Namun tidak lama setelahnya sang ayah menutup mata untuk selamanya.

  • Review
Cerita pada novel ini sangat inspiratif dan banyak pelajaran yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan seperti cara sang ayah yang unik dalam mendidik anaknya dengan kisah-kisah hidupnya hingga sang anak tumbuh dengan kebaikan-kebaikan yang diperoleh dari cerita-cerita sang ayah tersebut.

  • Kalimat motivasi yang bisa kita dapatkan dari novel ini
“Itulah hakikat sejati kebahagiaan hidup, Dam. Hakikat itu berasal dari hati kau sendiri. Bagaimana kau membersihkan dan melapangkan hati, bertahun-tahun berlatih, bertahun-tahun belajar membuat hati lebih lapang, lebih dalam, dan lebih bersih. Kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan sejati dari kebahagiaan yang datang dari luar hati kita. Hadiah mendadak, kabar baik, keberuntungan, harta benda yang datang, pangkat, jabatan, semua itu tidak hakiki. Itu datang dari luar. Saat semua itu hilang, dengan cepat pula kebahagiaan. Sebaliknya rasa sedih, kehilangan, kabar buruk, nasib buruk, itu semua juga datang dari luar. Saat semua itu datang dan hati kau dangkal, hati kau seketika keruh berkepanjangan” (halaman 292)
»»  Baca Selengkapnya...

Ingatlah Hari Ini

Ingatlah Hari Ini

Karya: Siti Mushlihatul Khilda

Kamis, 22 Agustus 2024
20.06 WIB

Hari ini...
Konstitusi dilangkahi
Demokrasi dianggap sudah lama mati
Pemangku jabatan berkuasa lagi

Hari ini...
Kami turun lagi
Ke medan perang hanya untuk mati
Dan semuanya seolah tak pernah terjadi

Hari ini...
Kami mati berkali-kali
Untuk tumbuh lebih tinggi
Ingatkan kami untuk kembali

Hari ini...
Kami patah hati
Terpaksa tunduk di bawah tirani
Jika terjadi lagi, ingatlah hari ini

-kh
»»  Baca Selengkapnya...

Wednesday, September 25, 2024

Aku dan Impian Bapak

Aku dan Impian Bapak

Karya: Peni Pinandhita

Renanda Putri Widodo, duduk di kelas 3 Sekolah Dasar, tinggal di ujung timur Pulau Jawa, satu tahun lalu ibunya meninggal sebab kanker. Rere tinggal bersama bapak dan satu orang kakak. Keluarga Rere sangat sederhana, ayahnya hanya buruh tani di sawah milik seorang tengkulak. Kakaknya sedang berjuang di Yogyakarta untuk kuliah. Satu hal yang Rere ingat saat kakaknya meminta izin untuk kuliah, “Ndok, bapak nggak bisa bayar kuliah, bapak cuma bisa bantu doa. Kamu harus punya beasiswa ya,ndok.” Ucap bapak kepada mbak fai suatu hari. Pulang sekolah Rere ke toko bahan kue untuk membeli bahan membuat donat, sebelum ke sekolah rere pergi ke warung untuk menitipkan donat. Hal ini Rere lakukan untuk beli buku dan alat sekolah lainnya.

“Mbak Fai! kalau lagi di jogja, kan bapak nggak kasih mbak uang, mbak dapet dari mana? Rere juga mau dapet uang. Donat Rere hari ini nggak habis, jadi dikit deh uangnya.” Tanya Rere.

“Nggak papa Re, donat Rere enak kok, mungkin Allah mau Rere hari ini makan donat yang Rere buat. Mbak di sana juga jualan kue, mbak buat kue pake resep ibu, terus mbak jual.” Jawab Mbak Fai.

“Jadi kita sama ya mbak? Rere pengen deh kuliah kayak mbak, tapi Rere maunya di Jakarta.” Ucap Rere.
“Bisa, nanti Rere cari beasiswa kayak mbak ya, tapi Rere harus janji sama mbak, Rere terus semangat belajar, Rere bakal terus suka baca buku, Rere di sini tetep jualan ya kayak ibu dulu buat bantu bapak.” Mbak Fai menjawab antusias adiknya yang mulai banyak tanya.

“Iya mbak, nanti Rere mau belajar resep ibu yang lain, biar nggak jualan donat doang. Kalo Rere capek ya Rere tidur.” Rere kembali bersemangat.

“Re, nanti kalo ada apa – apa, mbak kabarin ke Bude Wagiyah ya. Mbak mau ke stasiun sekarang, Nanti Mbak Fai pulang lagi.”

“Iya mbak, hati – hati!” Rere dan bapak mengantar Mbak Fai ke depan pintu.

Ojek yang mengantar Mbak Fai melaju cepat. Rere kembali ke dalam rumah untuk bersih – bersih rumah.

“Bapak, Rere punya donat, masih ada lima, bapak mau? Ucap Rere menawari.

“Mau, Re. Bapak sebentar lagi mau nyawah lagi ya.” Bapak bersemangat memakan donat Rere.

“Re, sabar ya, maaf Rere masih harus jualan kue buat beli buku, bapak belum bisa beliin, nanti kalau sudah besar seperti mbak, Rere kuliah yang jauh ya , biar Rere nanti bisa naik pesawat, bapak belum pernah naik pesawat, nanti Rere yang naik ya, terus ceritain ke bapak.” Ucap bapak melanjutkan.

“Iya, Pak. Rere mau kuliah di Jakarta, nanti kita naik pesawat bareng ya, pak.” Jawab Rere.

Setelah percakapan itu berlalu, bapak kembali bekerja, Rere juga membersihkan rumah, masak nasi untuk makan malam, bikin adonan kue untuk di jual besok, dan mandi setelahnya. Setelah maghrib Rere pergi ke surau untuk mengaji dengan Bude Darmi dan belajar setelah pulang. Setelah ibu meninggal, waktu bermain Rere hanya ketika mengaji.

Di rumah Rere sering membaca buku yang dikirim Mbak Fai, mengerjakan soal di buku bekas, dan menulis cerita di buku tulis. Hidup Rere memang tidak berkecukupan tetapi, sejak kecil ibu selalu katakan suatu saat Rere akan jadi orang hebat dan orang hebat pasti berasal dari orang yang mau belajar, berdoa, dan tidak pernah mengeluh.

Tiga bulan berlalu…

“Bapak, Rere nanti pulang sekolah terlambat ya, eh nggak tau deh pulang jam berapa, tadi kata Bude Wagiyah, Rere diminta temenin Bu Ais ke Surabaya.” Iain Rere kepada bapak yang sedang sakit.

“Iya, Re. Bu Ais itu guru di sekolah Rere kan?” tanya bapak memastikan.

“Iya, Pak. Bapak nanti nggak usah ke sawah ya, ini Rere tadi masak nasi, terus minumnya di teko. Nanti Rere pulang Rere buatin sayur singkong resep ibu kesukaan bapak. Maaf ya pak tadi pagi Rere nggak sempet.” Ucap Rere.

“Makasih ya, Nak. Mbak Fai katanya besok pulang ya, Re?” tanya bapak.

“Kata Bude Wagiyah, iya besok Mbak Fai nyampe rumah, nanti malam dia di kereta. Pak, Rere berangkat, ya!”

“Iya, Nak. Belajar yang rajin ya biar bisa naik pesawat.” Jawab Bapak menyemangati Rere.

Rere semangat ke sekolah dengan membawa donat pesanan Bu Ais, Rere juga senang karena besok Mbak Fai pulang.

Bapak memang sudah tiga bulan sakit, kalau bapak cerita katanya asam urat nya kambuh, bapak tidak bisa jalan, kalau di rumah dibantu tongkat yang di pinjamkan Bude Darmi. Bapak sudah di bawa ke rumah sakit oleh kepala desa, obatnya juga sudah habis tapi, Rere belum bisa beli obatnya lagi. Jadi bapak dirawat di rumah. Katanya dulu ketika muda hidupnya tidak teratur, kerja serabutan siang malam, jadi baru sekarang terasa dampaknya.

Rere bersyukur, sejak bapak sakit, tetangga bergantian antar makanan, walau tidak setiap hari, seperti pagi ini Rere masak nasi dan goreng tempe saja. Sekarang uang jualan Rere tidak lagi untuk beli buku tetapi, untuk makan dan beli keperluan lainnya karena bapak sakit dan tidak bisa bekerja.

“Selamat pagi, Bu Ais! Ini donat pesanannya.” Sambut Rere.

“Pagi, Rere! Terima kasih. Rere tidak usah masuk kelas ya, Rere ikut ibu ke Surabaya.” Sambut Bu Ais, sembari membayar.

“Harganya 50.000 bu, ini uangnya 100.000. Kata bapak kalau ada yang bayar lebih harus dikembalikan karena ini bukan uang Rere.” Jawab Rere.

“Sisanya untuk Rere karena Rere udah mau temenin ibu. Oh ya, Rere bawa buku tulis yang ibu lihat di rumah Rere waktu itu?”

“Buku yang isinya cerita bu? Bawa bu. Rere bawa semua.” Jawab Rere dengan polos sembari menunjukkan bukunya.

Rere dan Bu Ais langsung naik ke mobil yang sudah difasilitasi kecamatan untuk menuju Surabaya.

Sampai di sana keadaan sangat ramai.

“Ibu, ini ada apa?” Tanya Rere, Bingung.

“Nak, waktu ibu ke rumah bulan lalu untuk jenguk bapak. Ibu foto cerita yang ada di buku Rere, terus ibu kirim cerita Rere yang judulnya “Rere Senang Bisa Bantu Bapak” untuk dilombakan. Ibu pesan donat untuk diberikan ke dewan juri, nanti Rere yang kasih ya.”

“Terus cerita Rere dibaca banyak orang bu?” Rere bertanya.

“Iya, Re. sebentar lagi Rere dipanggil untuk ambil hadiah ya.” Bu Ais berkata dengan memeluk Rere.

Saat itu Rere hanya diam, dibayangannya kalau dapat uang, mau beli obat bapak dan Rere mau naik pesawat ke Jakarta.

Ketika sedang memeluk Bu Ais, nama Rere dipanggil sebagai juara satu lomba cerita inspiratif di Provinsi Jawa Timur. Rere langsung jalan menuju panggung untuk mengambil penghargaan.

“Hallo, Renanda! Bawa apa itu?” sapa pembawa acara yang melihat Rere maju ke panggung dengan membawa donat buatannya.

“Hallo, kak! Rere bawa donat buatan Rere untuk kakak dan ibu juri.” Jawab Rere, semangat.

“Wah, Terima kasih! Rere suka masak ya sama ibu di rumah?” Pembawa acara mencoba mewawancarai.

“Ibu Rere sudah meninggal kak, Rere suka masak karena ibu dulu suka masak. Sekarang Rere buat donat untuk dijual, Bapak sakit di rumah jadi nggak bisa ke sawah, jadi Rere bantu bapak untuk cari uang deh.” Senyum Rere mengembang menceritakan semuanya.

Semua yang hadir dan menyaksikan meneteskan air mata dan tersenyum bangga atas apa yang sudah dilakukan Rere.

Dewan Juri mendekati Rere, memberi hadiah, juga memeluknya. Rere kaget karena yang tertulis di hadiah yang diberikan adalah uang 7.000.000 dan sebagai perwakilan provinsi untuk lomba tingkat nasional di Jakarta.

Rere bersyukur dan sangat senang. Setelah selesai foto bersama. Rere kembali ke Bu Ais dan memeluknya. Bu Ais bangga melihat muridnya yang paling aktif di kelas bisa menjadi perwakilan provinsi di lomba nasional.

Setelah acara selesai, Rere langsung meminta pulang sebab mau memberi hadiah ini untuk bapak. Tiba – tiba satu dewan juri yang merupakan penulis ternama mendekat, berbincang dengan Bu Ais dan bersedia menerbitkan cerita yang Rere tulis di buku tulisnya. Beliau juga mengajak Rere untuk tinggal di Jakarta untuk melanjutkan sekolah di sana, seperti impian yang Rere tulis dalam cerita.

Tepat pukul lima sore, Rere dengan bahagia pulang ke rumah dengan Bu Ais untuk memberi tahu hadiahnya kepada bapak.

Namun, Rere dikagetkan dengan banyaknya tamu di depan rumah, Rere mencari bapak dengan membawa hadiah. Sampai akhirnya Rere melihat bapak sudah disemayamkan di dalam rumah.

Tangisnya pecah, bahagia berubah jadi tangis yang menyesakkan. Rere lari memeluk bapak dengan membawa hadiah lomba yang di dapat.

Bu Ais sebagai guru mendampingi di samping Rere, bertanya bagaimana kronologi meninggalnya bapak Rere kepada tetangga terdekat karena saat itu di rumah tidak ada orang.

Rere terus memeluk tubuh bapak, kalut dalam duka yang menyisakan cerita, kejadiannya sama seperti meninggalnya ibu, serba tiba – tiba. Saat meninggalnya ibu, bapak menenangkan Rere dengan berkata “Tidak mengapa ibu meninggal, Allah sayang ibu, sekarang ibu tidak sakit lagi, Rere punya bapak sama mbak fai yang akan terus dampingi Rere mengejar cita-cita.”

Sekarang semua berubah, bapak sudah pergi, Rere sendiri menunggu kehadiran Mbak Fai yang besok akan tiba bersama keluarga dan tetangga. Bapak dimakamkan jam 8 malam ini.

Malam ini menjadi sangat perih, lebih perih dari meninggalnya ibu Rere, sebab sekarang Rere sudah selangkah lagi untuk menggapai satu impiannya, ternyata bapak harus pergi.

“Bu Ais, Rere mau ke Jakarta naik pesawat, Rere mau tinggal di sana. Kata bapak Rere harus terus belajar walaupun ibu dan bapak udah pergi, Rere mau bikin ibu sama bapak bangga.”

Ucap Rere dengan terisak.

“Iya, nak. Rere anak baik, Rere sudah bantu bapak. Bu Ais yang nanti temenin Rere ya.”

»»  Baca Selengkapnya...

Catatan Harapan

Catatan Harapan

Karya: Peni Pinandhita

Untuk kalian, penakluk cakrawala di masa mendatang.
bangkitlah, ketika mentari menyapa.
langkahkan kaki menuju tempat merangkai asa.
dan bersiaplah untuk hari penuh warna.

ku tahu, ada saat dimana kamu merasa lelah.
namun percayalah, tak pantasnya kamu menyerah.

belajar bukan sebuah tuntutan.
belajar adalah sebuah perjalanan.
perjalanan yang melelahkan namun menjanjikan keindahan.

membaca, mudah diungkapkan.
namun agaknya sulit dilakukan,
jika jiwa ragamu telah menyadari betapa sulit berjuang di hari mendatang,
maka percayalah, hari ini kau tak akan terus menerus diam.

sebenarnya, hanya ribuan alasan yang membuat kamu tak mampu melalukan.
mulailah mengukir langkah agar hidup kian terarah.
mulailah berbenah , agar dimasa depan tak menjadi bedebah.

inilah cara Tuhan menjadikanmu sebagai seorang manusia yang penuh makna.
bukan menjadi manusia yang hanya banyak kata.

Dan tetaplah percaya, akan indah pada waktunya.
»»  Baca Selengkapnya...

Semesta

Semesta

Karya: Jonathan Tambunan

Hari ini
Langit punya masanya sendiri
Bertemu semesta
Senang melihat langkah kakimu yang tak lagi mendahului
Senang melihat badanmu yang lebih kokoh
Senang melihat semesta menyapa kita
Dengan dinginnya udara menambah kesejukan
Dan hijau dedaunan di pucuk-pucuk pepohonan
Lagi lagi, langit pun menyisihkan seluas
awannya untuk menampakkan keelokan
Memandang bayang layangnya menerawang
Terjagalah dalam harap
Kaulah penguat diri
Agar selalu berdiri
»»  Baca Selengkapnya...

“Kesehatan” Stigma “Seblak Makanan Perempuan” Bukti Krisis Kepedulian Perempuan Indonesia Terhadap Diri Sendiri

“Kesehatan”
Stigma “Seblak Makanan Perempuan” Bukti Krisis Kepedulian Perempuan Indonesia Terhadap Diri Sendiri

Karya: Peni Pinandhita, Kinanti Istantia Chantika

“Wanita adalah tiang negara, apabila wanita itu baik maka akan baiklah negara dan apabila wanita itu rusak, maka akan rusak pula negara.”

Pembukaan
Tak jarang kita melihat antrian perempuan utamanya remaja rela mengantri panjang untuk semangkuk seblak, Pereda stress katanya. Hingga pada akhirnya muncul sebuah ungkapan bahwa seblak adalah makanan perempuan. Perempuan memang terbukti memegang kendali peradaban, makhluk yang dibekali Allah untuk lebih menggunakan perasaan ini punya pengaruh luar biasa dalam cerita hebat keemasan Islam. Kisah tentang sahabiyyah yang berpengaruh di masa Rasulullah SAW seperti Gazalah Al Haruriah yang tangkas dan kuat mengendalikan kuda perangnya. Juga kisah ilmuwan perempuan yang menjadi orang terdepan dalam perkembangan ilmu pengetahuan seperti Maryam Al Astrolabiy yang tekun dalam mempelajari ilmu astronomi, fisika, dan matematika pada masa itu. Membahas Muslimah di Indonesia pasti akan banyak topik bahasannya. Namun, ada satu hal yang terlupa, padahal hal ini memegang kendali penting terhadap pembentukan diri yaitu “makanan”. Muslimah yang kuat dan hebat bukan hanya butuh makanan yang halal tetapi juga butuh mengonsumsi makanan yang baik.
“You are what you eat” adalah ungkapan yang menunjukkan bahwa kualitas diri seseorang ditentukan juga dari apa yang di makan. Bahkan sebuah studi membuktikan bahwa produktivitas seseorang juga lamanya hidup di dunia ditentukan dari apa yang dimakan. Zaman dahulu, manusia memiliki umur lebih panjang juga salah satu penyebabnya adalah asupan makanan yang asli tanpa pengawet dan bahan tambahan lainnya. Namun, di era ini Kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat telah berubah akibat perkembangan ekonomi yang begitu pesat. Hal ini ditandai dengan akses yang semakin mudah terhadap makanan yang tidak sehat dan juga harga yang lebih murah dibandingkan dengan makanan sehat (Yayu Adenengsi, Haniarti, and Ayu Dwi Putri Rusman 2019).

Isi
Inovasi penyajian makanan juga terus berkembang. Salah satunya adalah makanan yang diberi julukan makanan cepat saji, hampir semua makanan berlomba agar bisa disajikan dengan lebih cepat. Bahkan sekarang ada batagor, bakso, cilok, nasi goreng, bubur, seblak yang dikemas secara instan. Kemudahan yang sungguh kian membahayakan ketika kita tidak sadar sering memasukkan makanan tersebut ke dalam tubuh.
Sebanyak 75% remaja mengalami gangguan terkait dengan menstruasi yaitu pola haid yang tidak teratur dan dismenore. Kondisi tersebut diperparah dengan pola makan remaja yang belum baik, yang berakibat pada peningkatan status gizi yang tidak norma l (Syakila, Widiyaningsih, and Puspitasari n.d.). Dismenore adalah kram dan nyeri pinggul saat haid, dengan penyebab umum seperti aliran darah yang deras, mengeluarkan gumpalan, fibroid rahim, atau endometriosis (Puspitasari and Ugelta 2021). Hal tersebut diperkuat dengan data yang menyatakan bahwa salah satunya penyebabnya adalah pola asupan di masa modern ini. Konsumsi makanan cepat saji dan makanan yang belum tepat cara mengolahnya sering beresiko 5 kali lebih besar memiliki siklus menstruasi yang tidak normal dibanding dengan siklus menstruasi normal (Rahma 2021). Fast food mengandung asam lemak yang dapat menganggu proses metabolisme progesterone saat fase luteal terjadi. Hal tersebut mengakibatkan kadar prostaglandin dalam tubuh menjadi tinggi dan memicu terjadinya kontraksi pada rahim (Syakila et al.n.d.).
Dengan adanya fakta demikian mestinya membuat kita sebagai generasi perempuan Indonesia memahami bahwa perempuan butuh makanan sehat agar tetap menjaga sehat dan kuatnya tubuh dan organ yang dimiliki. Sebab organ dalam tubuh perempuan lebih rumit. Berbicara tentang seblak, makanan yang pedas dan berkuah yang berisi kerupuk, sayuran, telur, mie kwetiaw, telur, bakso, sosis, dan aneka pelengkap lain yang terus dikembangkan, kini menjadi makanan favorit banyak perempuan Indonesia. Bahkan sebuah survey Lembaga kesehatan menyebutkan 4 dari 10 remaja perempuan pecinta seblak mengonsumsi seblak 3 kali dalam seminggu. Hal ini menjadi miris, ini baru mengenai seblak saja. Jadi, berapa banyak remaja perempuan Indonesia yang menjadikan junk food dan fast food sebagai makanan favorit dan dikonsumsi setiap harinya. Rasanya memang lezat dengan banyaknya kandungan penyedap di dalamnya. Namun, bahaya kesehatan tubuh mengintai di balik lezatnya makanan tersebut. Tetapi, ini hanya dianggap sebagai angin lalu oleh banyak remaja. Sebab mereka menganggap bahwa masih muda mana mungkin ada penyakit yang datang. Atau bahkan lebih parahnya lagi muncul kalimat hidup cuma sekali, jadi makan aja segala yang mau dimakan. Hal itu tidak menjadi masalah jika dikonsumsi dalam sajian yang benar.
Dalam sebuah uji kandungan seblak yang dilakukan universitas jember yang menguji 5 sampel didapatkan hasil bahwa semua sampel mengandung bakteri Bacillus Sp (Cahyani, Waluyo, and Iqbal 2020). Bakteri ini menyebabkan diare, radang, dan demam. Media kontaminasi bakteri ini adalah tanah atau tumbuhan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pencucian sayuran berupa kol dan sawi pada 5 sampel yang diuji tidak bersih. Kita juga sering melihat penjual seblak langsung memotong dan memasak sayuran tanpa mencuci dengan argumentasi bahwa bakteri akan mati ketika proses pemanasan. Pada faktanya tidak demikian. Tidak hanya berhenti disana, proses pemasakan seblak yang mengharuskan sayur hijau yaitu sawi dimasak dalam waktu lama yang tak jarang warnanya hingga memudar juga menyebabkan kandungan nutrisinya hilang seperti yang dibuktikan dalam sebuah eksperimen bahwa sayuran berdaun dalam waktu lama bisa menghilangkan banyak kandungan nutrisi penting di dalamnya (Gelaye 2023). Tidak berhenti di sana saja, sayuran hijau yang disimpan terlalu lama atau dipanaskan tidak layak dikonsumsi karena zat besi berupa ferro (Fe2+) akan teroksidasi menjasi ferri (Fe3+) dimana ferri (Fe3+) bersifat racun bagi tubuh kita (Nasution 2018). Pelengkap lain yang harus ada dalam seblak adalah kerupuk berwarna, dalam sebuah uji yang dilakukan terhadap jenis kerupuk yang sering digunakan pada seblak yaitu kerupuk bawang dan kerupuk oren didapatkan hasil bahwa dari 10 sampel kerupuk yang diperiksa, 7 sampel kerupuk teridentifikasi mengandung zat pewarna sintetis Rhodamin B dan 3 sampel kerupuk lainnya tidak mengandung Rhodamin B. dengan salah satu diantaranya adalah merk yang menjadi favorit banyak kalangan (Sidabutar et al. 2019). Rhodamin B bersifat karsinogenik sehingga dalam penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kanker. (Hevira, Desmi Alwinda, and Najmi Hilaliyati 2020). Keracunan makanan yang bersifat akut serta dampak akumulasi bahan kimia yang bersifat karsinogen merupakan beberapa masalah kesehatan yang akan dihadapi oleh konsumen (Parengkuan, Paat, and Tumbel 2022).
Uji toksisitas rhodamin B telah dilakukan terhadap mencit dan tikus dengan injeksi subkutan dan secara oral. Pada penelitian ini didapatkan LD50 89,5 mg/kg yang ditandai dengan gejala pembesaran hati, ginjal dan limfa diikuti perubahan anatomi berupa pembesaran organ. Penggunaan Rhodamin B pada makanan dalam waktu yang lama (kronis) akan dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati maupun kanker. Namun demikian, bila terpapar Rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat akan terjadi gejala akut keracunan Rhodamin B.(Rahayu and Mahmuda 2016).
Dengan adanya fakta yang membahayakan di atas tentunya saat ini masih berbanding terbalik dengan lebih banyaknya perempuan Indonesia yang bahkan belum menganggap bahwa kesehatan diri perlu dijaga. Hal ini harusnya dimaknai jauh lebih penting daripada hanya memuaskan nafsu makanan sesaat. Fenomena ini menunjukkan bahwa krisis peduli kesehatan diri pada perempuan Indonesia masih rendah.

Penutup
Jika kita berkaca pada negara skandinavia yang mayoritas adalah negara maju dari segala segi, ternyata makanan masyarakatnya pun terjaga, mereka mengonsumsi junkfood dan fastfood juga, tetapi makanan sehat lain juga mengimbangi. Sehingga kualitas hidupnya juga terjaga. Urusan makanan semestinya adalah hal yang paling sudah diperhatikan, sebab kita melakukannya setiap hari dan sebagai penganut Islam, Allah dan Rasulullah SAW sudah memberikan panduan yang jelas. Namun pada kenyataannya, perempuan Indonesia masih mengalami krisis peduli kesehatan diri yang disebabkan banyak hal.
Perempuan adalah tiang peradaban, maka perempuan sehat secara lahir dan bathin akan membentuk diri yang berkualitas juga akan melahirkan keturunan yang unggul. Makanan membentuk sel yang ada di tubuh, hingga akhirnya sel membentuk jaringan, organ, hingga akhirnya membentuk tubuh kita. Oleh karena itu, kita adalah apa yang kita makan. Mulai sekarang, sudah saatnya perempuan menyadari bahwa menjadi perempuan yang kuat dan sehat secara lahir bathin adalah hal yang harus diprioritaskan. Bukan hanya sekadar yang penting enak atau yang penting kenyang. Sekarang sudah saatnya seblak makanan perempuan harus dipatahkan. Mestinya perempuan muslim Indonesia akrab dengan makanan sehat yang sudah disebutkan dalam Al Quran dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, agar perbaikan kualitas generasi muslim bisa dimulai dari sekarang.

Daftar Pustaka
Cahyani, Rizka Maulidya, Joko Waluyo, and Mochammad Iqbal. 2020. “Identification of Bacteria on Seblak Food around University of Jember Based on Microbiological Criteria of Processed Food.” BIOEDUKASI 34. doi: 10.19184/bioedu.v18i1.14835.
Gelaye, Yohannes. 2023. “Quality and Nutrient Loss in the Cooking Vegetable and Its Implications for Food and Nutrition Security in Ethiopia: A Review.” Nutrition and Dietary Supplements Volume 15:47–61. doi: 10.2147/NDS.S404651.
Hevira, Linda, Desmi Alwinda, and Najmi Hilaliyati. 2020. “Analisis pewarna Rhodamin B pada kerupuk merah di Payakumbuh.” CHEMPUBLISH JOURNAL 5(1):27–35. doi: 10.22437/chp.v5i1.7912.
Nasution, Sri Bulan. 2018. “ANALISA KADAR BESI (Fe) PADA BAYAM HIJAU SESUDAH PEREBUSAN DENGAN MASA SIMPAN 1 JAM 3 JAM DAN 5 JAM.” Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) 11(1):74–80. doi: 10.36911/pannmed.v11i1.72.
Parengkuan, Calvin, Vlagia Paat, and Silvana Tumbel. 2022. “Identifikasi Kandungan Formalin Pada Mie Basah Yang Beredar Di Pasar Beriman Kota Tomohon.”
Puspitasari, Irma Amelia, and Surdiniaty Ugelta. 2021. “HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN POLA MAKAN DENGAN DISMENORE.” 4(2).
Rahayu, Muji, and Yulia Irma Mahmuda. 2016. “Identifikasi Zat Pewarna Rhodamin B Dan Methanyl Yellow Pada Kerupuk Yang Dijual Di Pasar Beringharjo Yogyakarta Tahun 2016.”
Rahma, Benefita. 2021. “Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dan Stres Terhadap Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri Sman 12 Kota Bekasi.” Jurnal Health Sains 2(4):432–43. doi: 10.46799/jhs.v2i4.151.
Sidabutar, Anna Duita, Ali Napiah Nasution, Sri Wahyuni Nasution, Sri Lestari Ramadhani, Hafiz Muchti Kurniawan, and Ermi Girsang. 2019. “IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR RHODAMIN B DALAM KERUPUK BERWARNA MERAH YANG BEREDAR DI MASYARAKAT.” 1(1).
Syakila, Aprilia Qoulan, Endang Nur Widiyaningsih, and Dyah Intan Puspitasari. n.d. “The Relationship Of Fast Food Consumption Frequency With The Event Of Primary Dymenorrhea On High School Students In Sale District Rembang Regency.”
Yayu Adenengsi, Haniarti, and Ayu Dwi Putri Rusman. 2019. “HUBUNGAN
FOOD CHOICE TERHADAP KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA DI KOTA PAREPARE.” Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan 2(3):410–22. doi: 10.31850/makes.v2i3.185.
»»  Baca Selengkapnya...

Sunday, June 30, 2024

Dekapan Kenangan

Dekapan Kenangan

Karya: Neni Wulandari

Di bawah langit senja yang merah.
Kutemukan jejakmu di atas pasir.
Langkah-langkah kecil, tak terhapus waktu.
Mengiringi tiap detak rindu yang membiru.

Angin malam membawa bisikan yang lembut.
Seperti suara manismu di telingaku.
Mengalirkan kenangan yang tak terhitung.
Menari di pelupuk mata, seakan tak mau berlalu.

Di antara bintang-bintang yang berkelip.
Kulayangkan harapan pada semesta.
Agar cinta ini tetap terjaga.
Dalam dekapan kenangan yang setia.

Lembayung senja perlahan menghilang.
Menyisakan bayangmu dalam keheningan.
Seperti ombak yang tak lelah menyapa pantai.
Cintaku takkan pernah lekang dimakan zaman.

Dalam setiap hela nafas dan doa.
Kusimpan namamu, kujaga rasa.
Walau raga tak lagi bersua.
Cinta kita abadi, melintasi masa.
»»  Baca Selengkapnya...

Friday, May 31, 2024

Pergi Tanpa Dipertanyakan

Pergi Tanpa Dipertanyakan

Karya: Siti Mushlihatul Khilda

Minggu, 8 Oktober 2023
12.16 WIB

Terlihat sempurna tapi hancur di dalamnya
Terluka tapi tak pernah memperlihatkannya
Sakit namun tak pernah meminta pertolongan
Dewasa dalam kesendirian

Melati semerah mawar
Penyakit tanpa penawar
Air gula terasa tawar
Tiada jalan selain keluar

Keluarga kedua janjinya
Musuh utama nyatanya
Terucap kata tanpa pikir panjang
Satu kata yang akan selalu terngiang

Maaf yang tidak diperlukan
Kehadiran yang tidak diharapkan
Datang menjanjikan
Pergi tanpa dipertanyakan

-kh
»»  Baca Selengkapnya...

Senja Kala Itu

Senja Kala Itu

Karya: Galang Senjakala

Di kala senja mulai menguning.
Aku melihat dirimu sangatlah indah
Dengan baju berwarna pink, serta dengan manset berwarna hitam
Apakah engkau tahu wahai wanitaku
Hari ini engkau terlihat sangat elok dan anggun ketika menggunakan pakaian itu
Aku bingung..
Lagi dan lagi, diriku dibuat takjub dengan kecantikanmu pada sore ini
Wahai wanitaku, apakah engkau tahu?
Engkau adalah sebuah keindahan yang tidak dapat didefinisikan oleh apapun
Yang tidak dapat dijelaskan oleh kata-kata indah manapun
Tidak dapat dijelaskan oleh keindahan rajutan seorang ibu yg sedang menjahit.
Bahkan pada hari itu senjaku dibuat takjub akan keindahan dirimu.
Sore ini
Dirimu layaknya seorang wanita anggun
Dirimu layaknya seperti sang putri yang turun dari kereta berkuda kala sore itu
Aku tak mengerti, apa bedanya senja dengan dirimu.
Tetapi satu hal yang aku mengerti
Bahwa Senja dan dirimu menggambarkan sebuah kenyamanan dan ketenangan

- senja kala itu
»»  Baca Selengkapnya...