Kepuasan Hati
Opini Karya: Andika Ramadhan
Ada banyak hal yang dapat membuka cakrawala pikiran dan pandangan kita salah satunya yaitu dengan membaca buku, apalagi kita memaknai dan menginternalisasikannya dalam kehidupan kita, akan terucap kata-kata “oh iya ya” atau “oh pantas saja selama ini….” Dan kata-kata lain yang menandakan ada hal baru yang kita ketahui dari buku tersebut serta menjawab pertanyaan atau problema yang selama ini diri kita pertanyakan.
Saya membaca sebuah buku yang menurut saya luar biasa bagus secara penataannya pun cukup bagus, cukup ringkas untuk dibaca, judul buku tersebut adalah 26 Keys of Happiness karya J. John, namun pada saat ini saya bukan ingin mereview tentang buku tersebut, bukan pula ingin membuat resensinya, melainkan ingin menceritakan satu poin dari dalam buku tersebut yaitu tentang Kepuasan Hati (Contentment).
Pada pembahasan tentang Kepuasan Hati (Contentment) bagian tersebut menjelaskan bahwa dalam setiap aspek kehidupan akan ada ketidakpuasan, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau begitu penulis menggambarkannya, dan begitulah pikiran kita juga selama ini, bukan? Selama ini kita kerap berpikir apa yang orang lakukan selalu lebih baik daripada apa yang kita lakukan sehingga kita selalu merasa tidak puas dengan pencapaian diri kita sendiri.
J. John mengatakan bahwa “kepuasan hati yang sesungguhnya dapat ditemukan bukan karena Anda memiliki segala yang diinginkan, tetapi karena Anda tidak menginginkan segala hal” (John, 2010). Menurut saya sangat sulit ketika kita tidak menginginkan segala hal yang ideal dalam hidup kita, semua orang pasti akan memiliki rasa ingin segala hal.
Menurut saya masalah kepuasan hati bukanlah didasari atas “kita tidak menginginkan segala hal” tentunya sebagai manusia kita memiliki hasrat untuk menginginkan segala hal, namun yang perlu ditekankan seharusnya bagaimana jika segala yang kita inginkan itu tidak tercapai atau terwujud? Jawabannya adalah penerimaan dengan ikhlas apapun hasilnya. Ringkasnya kepuasan adalah hasil dari penerimaan dengan ikhlas apapun hasil dari yang kita inginkan.
Kepuasan hati juga perlu dibarengi dengan usaha yang pantang menyerah, agar kepuasan hati tersebut tidak menjadi boomerang bagi kita, dan menjadi alasan kita malas dalam usaha mengejar apa yang kita inginkan. Singkatnya kepuasan hati yang sesungguhnya adalah ketika kita sudah bekerja keras untuk mewujudkan sesuatu dengan karsa dan tenaga kita sendiri.
Referensi
John, J. (2010). 26 Keys of Happiness 26 Rahasia Menemukan Kebahagiaan Dan Menikmati Hidup. Penerbit Raih Asa Sukses.
No comments:
Post a Comment